MC 3 - Tawaran tak berarti

271 30 17
                                    

Mikael sangat malas untuk pergi sebuah pertemuan yang telah diatur oleh orang - orang yang tidak dikenalnya. Tetapi ia tetap berakhir untuk hadir, meski hanya dengan tampilan yang sama sekali jauh dari kata pantas. Entah kenapa meski ini dikatakan sebagai sebuah makan malam bisnis, tetapi ia mempunyai perasaan buruk yang tidak menyenangkan untuk dirasakan kali ini.

"Yang benar saja kau berpakaian seperti itu, Mike" Diego menatap tidak percaya kepada Mikael saat pria itu terlihat menuruni tangga

"Memangnya kenapa?" Mikael hanya menatap aneh kepada Diego

"Ya Tuhan, ini pertemuan dengan pemimpin perusahaan agensi hiburan. Kau bukan pergi untuk mendaftarkan diri sebagai calon talent mereka" Diego memijat pelipisnya merasa kesal dan pening dengan tingkah Mikael

"Aku bahkan bukan pemimpin perusahaan, kenapa harus aku berpakaian formal?" tanya Mikael dengan sengit kepada Diego

"Wow kalian akan kemana bos, kenapa sangat tidak sinkron sekali" tanya Felix yang kebetulan lewat dan melihat Mikael dan Diego sedang beradu pandang. Terlihat dua orang yang kini saling berhadapan tengah berpenampilan kontras bagaikan seorang ayah dan anak, padahal umur keduanya sama.

"Coba jelaskan pada bossmu itu, bagaiamana penampilannya" kata Diego kepada Felix

Mikael langsung berdiri sembari memamerkan stylenya malam ini kepada Felix untuk mendapatkan penilaian.

Felix sendiri berdiri dengan bersedekap dan berpikir bagaimana penampilan Mikael kali ini menurut pandangannya "Terlihat muda dan bergaya" Felix tersenyum lebar sambil mengacungkan dua jempol untuk Mikael

Felix tidak berbohong soal memberikan pendapat tentang tampilan Mikael. Pria itu mengenakan celana jeans dipadukan dengan jaket bomber yang membuatnya terlihat seperti anak muda, dan juga sneakers putih yang menambah kesan anak muda pada jaman sekarang. Padahal umur bossnya itu sudah hampir mencapai kepala tiga. Biasanya Felix juga lebih sering melihat Mikael dengan setelan membosankan, seperti kemeja, jas, dan celana kain, persis seperti yang digunakan Diego saat ini. Felix juga berpikir bahwa penampilan Mikael terlihat segar.

"See... kau dengar sendiri bagaimana pendapat orang lain?" cerca Mikael kepada Diego penuh dengan rasa bangga

"Lagipula ini terlihat seperti anak muda, kau kolot sekali" imbuh Mikael mengejek Diego

"Setuju boss" teriak Felix dengan bersemangat

Diego mendesah kesal sebelum kembali berbicara dengan dirinya yang berusaha menekan emosinya "Sudah kubilang kita akan menghadiri pertemuan resmi dengan pemimpin perusahaan, bukan untuk bermain billiard bersama"

"Memang pakaian itu penting? Pemimpin perusahaan boleh saja berpenampilan sepertimu. Tetapi aku bukan seorang pemimpin perusahaan, aku seorang pemimpin kelompok mafia" jelas Mikael dengan santai

"Ya memang benar, kau pemimpin mafia dan bukannya preman sekolah yang seperti akan ikut balapan liar" teriak Diego tanpa sadar

"Aku sangat suka dengan style orang orang yang ikut balapan liar" imbuh Felix tiba tiba

"Pergi kau, sebelum kulubangi mulutmu dengan peluruku" Diego melotot sebal kepada Felix dan menyuruhnya untuk segera pergi daripada membuatnya semakin marah

"Tadi aku diminta memberi pendapat, sekarang diusir seperti orang tidak berguna" cibir Felix tidak suka, tetapi ia melangkah pergi meninggalkan Mikael dan Diego dengan membungkuk sopan terlebih dahulu kepada Mikael

"Demi Tuhan kau harus berganti pakaian, atau kita tidak akan pergi boss" kata Diego masih dengan nada yang tersirat rasa kesal

"Ide bagus bila kita tidak pergi"

MON CHÉRIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang