Part 18

133 18 1
                                    

Keesokan paginya. Sakura dan Taehyung kembali melakukan proses shooting. Kali ini Taehyung begitu lepas tidak seperti kemarin. Walau kemarin aktingnya juga tidak mengecewakan namun hari ini aktingnya sangat baik.

"Jika aku orang awam, aku pasti akan mengira kalian itu sedang berkencan. Bagaimana tidak kalian berdua benar-benar serasi di depan layar. Aku kira penggemar kalian juga akan setuju jika kalian berkencan. Bagaimana menurutmu Manager Ahn?" Tanya Sutradara Hong ketika mereka makan siang bersama.

"Aku terserah kepada Sakura. Dia bebas berkencan dengan siapapun kecuali beberapa idol pria yang ku cap buruk." Jawab Manager Ahn tanpa peduli.

"Jangan menjodohkan mereka." Sela Produser Ahn. "Itu akan terasa canggung bagi mereka berdua."

Sakura tertawa dia tidak merasa itu sesuatu yang buruk karena hal itu biasa di dunia entertainment.

Taehyung melihat Sakura. Dia senang Sakura merasa tidak keberatan atau tersinggung dengan perkataan Sutradara Hong.

"Tapi kalian terlihat cocok bersama. Aku harus setuju dengan perkataan Sutradara Ahn." Seru Produser Ahn.

"Hei kalian berdua jangan menjodohkan artisku." Cela Manajer Ahn. "Dasar dua tua Bangka." Bisik Manager Ahn.

"Aku mendengar itu Manager Ahn." Seru Produser Ahn.

Manager Ahn tidak peduli. Pria itu selalu sarkas kepada siapapun yang mengusik apa yang tidak dia sukai. Terutama menjodohkan artisnya yaitu Sakura.

Sakura mendengar perdebatan antara Manager Ahn dan Produser Ahn semakin risih. Kedua orang dengan marga yang sama itu tidak ingin mengalah. Tanpa pamit Sakura meninggalkan mereka bertiga. Gadis itu berjalan menjauh dari kru dan mereka semua. Mengambil handphone di sakunya dan berusaha menghubungi Mingyu. Beberapa kali Sakura menghubungi Mingu tapi pria itu tidak menjawabnya. Apa Mingyu sedang sibuk hari ini? Tapi mengapa Mingyu tidak memberitahunya?

Mingyu selalu memberi tahu Sakura seluruh jadwalnya setiap hari. Namun pria ini sedikit berbeda belakangan ini. Terkadang Mingyu terlihat cemas sendiri atau sedang memikirkan sesuatu yang tidak boleh Sakura ketahui. Akhirnya di panggilan ke 3 telepon Sakura diangkatnya.

"Hai, apa kau sibuk? Tanya Sakura.

"Sedikit. Ada apa?" Mingyu menjawab dengan sedikit tidak peduli.

"Aku hanya ingin mengabarimu saja. Sudah seharian aku tidak mendengar kabarmu."

"Maaf, aku sedang sibuk dengan sesuatu."

Mingyu tidak pernah berbicara dengan nada seperti ini kepada Sakura. Walau gadis itu lupa menghubungi Mingyu karena kesibukannya, pria itu selalu lebih dahulu memberikan kabar. Entah Mingyu sedang sibuk atau sedang atau tidak.

"Aku kau marah denganku? Kau terdengar seperti sedang kesal?" Sakura bertanya dengan hati-hati.

"Tidak. Mengapa kau bicara seperti itu. Apakah aku tidak bisa menjawab seperti itu." Mingyu sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Aku minta maaf." Mata Sakura berair. Dia tidak pernah diperlakukan Mingyu seperti ini.

"Aku akan meneleponmu nanti." Panggilan berakhir.

Sakura masih tidak percaya Mingyu melakukan hal ini padanya. Sakura berpikir positif, mungkin saja Mingyu sedang sibuk dan sedang tidak bisa di ganggu.

Setelah Sakura meninggalkan Prosedur Ahn dan Manajer Ahn, Taehyung mengikuti Sakura dari belakang. Entah, sikap Taehyung seperti buntut sekarang. Dia akan selalu mengikuti Sakura pergi kemanapun.

Langkah Taehyung terhenti ketika mendengar Sakura berbicara dengan seseorang di telepon. Dia mendengar ada sedikit perdebatan antara Sakura dan si penerima telepon. Tentu saja si penerima telepon itu adalah Mingyu. Taehyung sedikit kesal dengan perlakuan Mingyu kepada Sakura. Tapi dia juga tidak peduli. Semakin buruk hubungan mereka berdua semakin cepat juga hubungan mereka selesai.

Ketika panggilan itu selesai, Taehyung berpura-pura memasang wajah tidak tahu apapun mendekati Sakura.

"Ternyata aku juga tidak tahan mendengar perdebatan antara Produser Ahn dan Managermu." Taehyung tertawa kecil.

Sakura ikut tertawa. "Manager Ahn memang terkadang berbicara seperti itu. Dia suka berbicara seenaknya, tapi dia adalah orang yang baik. Aku minta maaf jika ucapannya tadi menyinggung dirimu."

"Jujur aku tidak peduli apa yang dia katakan."

Sakura memandang wajah Taehyung dengan lekat.

Taehyung yang sadar bahwa Sakura sedang mengamati wajahnya tersipu malu. "Apa yang kau lakukan?" Taehyung memundurkan wajahnya.

Sakura mendesah. "Aku hanya penasaran. Mengapa dulu kau sangat memusuhiku. Padahal aku tidak melakukan sesuatu yang buruk padamu tapi kau sangat membenciku."

Taehyung mengusap wajahnya. "Bukan aku membencimu."

"Lalu apa?"

"Aku tidak bisa mengatakannya."

"Kenapa?"

"Aku tidak bisa mengatakannya. Jadi berpikir negatif. Aku sama sekali tidak pernah membencimu Sakura." Ya Taehyung tidak pernah membenci Sakura. Bahkan dia sangat menyukaimu Sakura.

"Kau aneh."

"Ya, memang aku aneh." Taehyung tersenyum.

Sakura kembali menatap Taehyung.

Taehyung kembali salah tingkah, namun wajah Sakura sedikit datar ketika melihat wajah Taehyung.

"Kau tersenyum seperti itu kepadaku seperti hal yang sangat langka."

"Kita teman jadi wajar jika aku tersenyum seperti ini."

"Taehyung sejujurnya aku tidak setuju dengan konsep pertemanan dengan lawan jenis karena salah satu dari mereka akan jatuh cinta. Itu seperti hukum alam."

"Apa kau mengatakan jika aku menyukaimu?" Taehyung menyeringai.

"Apa kau menyukaiku Kim Taehyung?" Sakura bertanya dengan penasaran.

Taehyung terdiam. Apakah ini saatnya dia mengatakan yang sebenarnya. Apakah ini waktu yang tepat. Jika dia mengatakan yang sebenarnya apakah Sakura akan meninggalkan Mingyu demi bersama dengannya.

HUSH!!Where stories live. Discover now