18-A-2

29 3 0
                                    

Hi pembaca, mohon maaf jika terdapat kesalahan pengetikan dalam penulisan novel ini. Jangan lupa komentar atau kritik yang membangun agar kedepannya saya bisa lebih baik lagi. Jangan lupa juga like dan follow ya.

***



"Iya. Seperti yang kau ketahui. Masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti kebenarannya, itu bisa saja berubah dari ramalan yang ada di dalam buku tergantung apa yang kamu lakukan hari ini. Dan ramalan, itu hanya prediksi atau perkiraan tentang masa depan seseorang, belum tentu itu benar-benar terjadi. Tapi itu juga bisa menjadi kenyataan, itu kembali pada diri kita sendiri." Jelas Vivian.

"Begitu ya." Gumam Ivy.

Sekilas Ivy teringat mantra yang dapat membawanya kembali ke masa lalu, maupun pergi ke masa depan. Namun Ivy sampai sekarang belum berani menggunakannya, dia takut jika dia malah pergi ke tahun yang tidak seharusnya dia ada. Atau merusak tatanan kehidupannya sendiri.

"Memangnya, kenapa ?" Tanya Vivian.

"Tidak, aku hanya heran saja." Ucap Ivy sedikit ragu. Ivy ragu mengatakan apa yang dia temukan di buku itu.

"Jika kau sudah menemukan sesuatu di buku itu , itu sangat bagus. Kau beruntung karena bisa menemukan sesuatu di buku itu, karena tidak semua orang bisa menemukan ramalan seseorang di buku itu. Terkadang, saat seseorang membuka buku itu, buku itu tidak memiliki tulisan sama sekali." Ucap Vivian lalu ia tersenyum lemah.

"Ah, begitu." Ucap Ivy lemah, hal itu karena Ivy tidak pernah merasa beruntung.  Sebaliknya, ia selalu merasa sial.

"Satu hal lagi. Apa kau mengenal Cagatay Cotton Ulusoy ?" Tanya Ivy mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja, siapa yang tidak mengenalnya." Ucap Vivian semangat, itu membuat Ivy ikut bersemangat.

"Cagatay Cotton Ulusoy, adalah salah satu pahlawan yang paling berjasa di Semidio. Dia membantu bangsa ketua siren Hugo melawan pemimpin siren terdahulu sekitar 10 tahun yang lalu. Padahal saat itu, banyak bangsa Semidio yang lain tidak mau membantu. Dia juga salah satu temanku. Kami tidak dekat, tapi setidaknya kami pernah mengobrol." Ucap Vivian.

"Setelah perang usai, aku kembali ke Semidio. Hugo, pemimpin Semidio saat itu langsung memintaku menyelamatkannya, karena waktu itu dia sekarat. Tapi sayangnya, aku tidak bisa menyelamatkannya."  Lanjut Vivian.

Mendengar hal itu, entah kenapa Vivian merasa sangat terguncang. Entah kenapa, hatinya merasa hancur, hingga tangannya gemetar dan kakinya terasa lemas.

"Tidak bisa menyelamatkannya ? Maksudmu, dia, dia meninggal ?" Tanya Ivy dengan suara gemetar.

"Iya. Kenapa kau begitu terkejut saat mendengarnya." Tanya Vivian penasaran.

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi, bisakah kau beritahu aku lebih banyak tentangnya ?" Desak Vivian.

"Baiklah." Ucap Vivian.

Vivian pun mulai bercerita. Dia mengatakan Cagatay Cotton Ulusoy adalah seorang penyihir keturunan murni. Cagatay berasal dari keluarga Ulusoy, itu adalah keluarga bangsawan sihir yang sangat dihormati dan kaya raya. Mereka juga sangat berpengaruh di Semidio, dan terkenal sangat kuat.

Sama seperti keturunan Ulusoy lainnya, Cagatay Cotton Ulusoy terkenal sangat kuat, bahkan dia bisa menggunakan kekuatan sihirnya tanpa tongkat sihir. Itu sangat luar biasa, karena pada umumnya kekuatan sihir bangsa penyihir akan keluar saat menggunakan tongkat khusus. Dia telah tercatat dalam sejarah sebagai penyihir terkuat dalam sejarah pada saat itu, dan menjadi lulusan terbaik di sekolah asrama penyihir. 

Diutusnya yang belum menginjak 20 tahun, dia sudah menjadi  Menteri keamanan penyihir di tahun 1998. Namun saat usianya menginjak 30 tahun, dia menghilang secara misterius.  Tidak ada satupun orang yang tahu dia kemana dan dimana, dia menghilang seperti ditelan bumi.

SEMIDIOWhere stories live. Discover now