S A M : [11]

118 40 8
                                    

Haloooooo PAKABAR? baik? oke.

sok dibaca aja ya...

aku double up loh!!! wkwk

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"DIMAAA!!" teriak Kevin saat memasuki RS.

"kak Kevin!" teriak Reiki sambil melambai lambaikan tanganya.

Kevin berlari menghampiri Reiki. Tetapi, saat ditengah jalan Kevin malah menemukan sosok perempuan yang selalu mengikutinya saat itu.

"AAAAAAAAA MAS RAVA!!!" teriak Kevin ketakutan.

Reiki yang tidak mengerti dengan keadaan hanya bengong melongo. Dan akhirnya Rava datang berlari menghampiri Kevin.

"k-kenapa? kan kamu hari ini ijin." tanya Rava sambil memegang lututnya.

"takuuuut." rengek Kevin.

"ya allah, orang itu lagi ya? yaudah ikut sama mas aja." Kevin menggeleng mendengar itu.

"loh kenapa?" Rava terheran heran dibuatnya. "katanya tadi takut. jadi ikut mas aja ke ruangan mas." lanjutnya.

"DIMA SADAR KAK!!" teriak Reiki jauh dibelakang Rava.

Rava membalikkan badannya. Dan Kevin segera berlari menghampiri Dima.

Rava mengikuti Kevin.

"loh? sejak kapan ade pingsan?" tanya Rava pada Alvandi.

"jadi lo ga cuti?" bukanya menjawab, Alvandi malah bertanya balik.

Rava mengangguk. "cuma Kevin yang ijin. gue engga." jawabnya.

"abang, hiks hiks..."

"kenapa sayang? kok nangis sih?"

"abang, reyan bang, reyan, hiks hiks..."

"iya iya kenapa reyan nya, hm?"

"biar saya yang menjawab." tiba tiba saja suster yang tadi menghampiri mereka.

"loh? kenapa sih Ta?" tanya Kevin kepada Rita. Iya, Rita namanya.

"dia mengidap gagal ginjal Vin. dan salahnya aku, malah ngasih tau mereka. maaf Vin." perawat itu menunduk takut. Takut jika Kevin akan memarahinya.

"huft. gapapa Ta, tenang aja. oh iya, sekarang kamu tolong cariin orang baik aja ya, biar semuanya aku yang beresin. kamu cukup cari orang baik aja." kata Kevin tanpa ragu.

Rita mengangguk lalu meninggalkan mereka. Rava mengerutkan keningnya saat Kevin melihat kearahnya.

"gapapa mas, tenang aja." jawabnya.

Rava mengangguk. "mas ke ruang Mawar dulu ya, jadwal ngasih obat." katanya.

"iya. t-tapi nanti kesini lagi ya?"

"iya sayang. eh adek maksudnya, maaf salah."

Kevin terkekeh dengan jawaban Rava. Sedangkan Alvandi, Reiki dan Dima sudah tertawa mendengarnya.

"lo harus sehat ya, kita selalu disamping lo." ucap Dima kepada Reyan yang terbaring lemas di brangkar.

"lo kapan buka mata? nyenyak banget perasaan." kata Reiki.

"Rey, gue sayang sama lo. lo harus tau itu." ucap Alvandi.

SI ANAK MOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang