S A M : [32]

77 19 19
                                    

Haiii

Selamat membaca

"Nabila!"

Yang dipanggil namanya pun menoleh, "iya?"

Yang memanggil pun tersenyum senang karena dirinya di notice oleh Nabila.

Bergegas menghampiri Nabila dengan berlari sangat kencang. Terus tersenyum di setiap hentakan kakinya ke lantai, sampai dimana dirinya tiba-tiba menabrak seseorang yang tak lain adalah kembaran Nabila.

"EH?!"

"Aduh!"

Nazila bangkit dan membersihkan sedikit debu di rok seragam nya. Lalu melihat siapa yang menabrak dirinya.

"Heh bangsat! Bangun lo sialan!"

"Zila! Ga sopan tau!" Ucap Nabila menasihati.

Orang itu pun bangun dan melihat wajah Nabila serta Nazila bergantian.

"K-kalian?" Ucapnya dengan wajah bingung.

Nazila maju ke hadapan orang itu dan memegang kerah bajunya. "Lo banci, hah?"

Nabila menjewer telinga Nazila sampai sang empu meringis kesakitan. "Lepasin atau Bila aduin ke abang kalo kamu ngebully temen aku?!"

"T-temen?" Tanya orang itu sambil menatap wajah Nabila.

Nazila menurutinya dan mundur beberapa langkah, "gue tandain muka banci lo!" Nazila pun pergi ke parkiran duluan, karena tidak mau melihat wajah yang menabraknya tadi.

"Kamu gapapa?" Tanya Nabila.

Orang itu tersenyum, "gapapa kok."

"Maaf ya? Zila emang gitu orangnya," ucap Nabila bersalah.

"Gapapa eh, tenang aja."

Nabila tersenyum mendengarnya. Hatinya merasa lega karena TEMAN-nya ini sangat baik hati.

"Oh iya, gimana ujian nya?"

Orang itu menatap Nabila tak percaya.

"Hey?"

"Gimana ujian nya?"

"Lio!"

"E-ehh? I-iya? Kenapa Nab?"

Ya. Ini Lio. Yang katanya, TEMAN Nabila.

"Kamu kenapa ngelamun gitu?"

"Eh engga kok Nab. Emm, kamu pulang sama siapa?"

"Sama Zila. Kenapa?"

"Oh, itu, emm engga. Hehehe," ucap Lio sedikit bingung.

"Kamu kenapa sih? Hari ini aneh banget," ucap Nabila yang meras bahwa Lio hari ini terlihat aneh.

"Nab," panggil Lio.

SI ANAK MOTORWhere stories live. Discover now