Book ini berisikan cerita yang berpusat pada Mark-Haechan dengan berbagai background berbeda.
Terdiri dari ficlet, oneshot, dan short story.
Sebagian isinya adalah mature content. So, baca sesuai dengan umur kalian.
DISCLAIMER:
BxB
Baku&Non-baku
...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah lima hari Haechan tinggal di rumah keluarga Jung, dan ia sudah bisa menyesuaikan dirinya, ia sudah tidak canggung lagi dengan Mark. Pria tampan itu memperlakukannya dengan baik sesuai seperti yang Mommy Taeyong pesankan.
Jeno hanya sesekali pulang ke rumah, dan setiap pulang ke rumah pasti membawa Jaemin, berakhir dengan Haechan yang bermain dengan Jaemin dan Jeno yang akan mengganggu ketenangan Mark karena Jaemin lebih memilih menempel pada Haechan.
Seperti biasa saat pukul setengah tujuh malam, Haechan akan memasak makan malam untuknya dan Mark.
Haechan memotong bahan-bahannya dengan cukup hati-hati karena mengingat jika ia adalah orang yang ceroboh. Namun yang namanya orang ceroboh ada saja terjadi hal-hal ceroboh yang menghambat aktivitasnya.
Waktu masakannya sudah jadi, ia mengambil sendok untuk menyicipi masakannya itu, namun sendoknya terjatuh kelantai. Ia menghela nafas pelan dan memungut sendok yang terjatuh itu, lalu mengambil sendok yang lain.
Karena ia tidak meniup terlebih dahulu masakan yang hendak ia icip lidahnya jadi terasa terbakar.
"Aduh.. Panas!" ia buru-buru meletakkan sendoknya dan mengibas-ngibas mulutnya.
Mark sedari tadi hanya menonton Haechan yang memasak, melihat bagaimana lucunya Haechan sama memasak dan bagaimana kecerobohan anak manis itu. Ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Haechan.
Ia lantas menghampiri Haechan yang tengah sibuk mengibas-ngibas mulutnya, "coba abang liat lidahnya" ucapnya. Haechan pun mengulurkan lidahnya.
Dapat dilihat lidah si manis nampak memerah, "perih Chan?" tanya Mark.
"Lain kali Chan harus hati-hati jangan ceroboh lagi" ucap Mark dengan nada lembut.
"Iya abang, Chan tadi udah hati-hati loh" sahut Haechan. "Tapi kata Aa Dery ceroboh itu udah jadi karakternya Chan, emang gitu ya?" sambungnya lagi sembari bertanya.
Mark terkekeh mendengar perkataan polos Haechan, "abang juga gak tau, tapi emang ada sih orang yang selalu ceroboh" jawabnya.
Haechan hanya manggut-manggut, "abang duduk aja lagi, Chan pindahin masakannya dulu kedalam piring" titahnya.
"Abang bantuin ya" pinta Mark, ia takut Haechan melakukan hal ceroboh lagi dan si manis akan terluka seperti tadi.
"Oke abang" sahut Haechan.
Selesai memindahkan masakan kedalam piring, mereka pun mulai menyantap makan malam mereka dengan suasana hening, keduanya tidak suka kebisingan saat makan.
Mark akui jika Haechan pintar memasak dan masakannya pun selalu rasanya pas dan enak, hanya saja ketika memasak ada saja kecerobohan yang si manis lakukan. Ia yang melihatnya jadi kasihan sekaligus gemas.