💕07

35 10 18
                                    

Tubuh Geonhak benar-benar lemas rasanya, hari ini dia bangun terlambat lagi dan hampir saja tak mengikuti kelas jika dia benar-benar terlambat semenit lagi saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tubuh Geonhak benar-benar lemas rasanya, hari ini dia bangun terlambat lagi dan hampir saja tak mengikuti kelas jika dia benar-benar terlambat semenit lagi saja.

Geonhak tak mengisi perutnya sebelum berangkat, bahkan dia juga tak sempat menyiapkan bekal untuk dia makan hari ini. Dalam kasus yang terjadi, hari ini adalah hari yang paling kacau dari hari-hari sebelumnya.

"Ada apa?" Tanya Seoho.

Bahkan karena awal harinya yang buruk, pria Kim itu tak memiliki banyak pembicaraan. Dari awal kelas di mulai hingga ke pertengahan dimana dia kena tegur sang dosen pun Geonhak semakin merapatkan bibirnya. Benar-benar rapat hingga ke waktu kelasnya berakhir.

Geonhak menunduk lemah setelah keluar dari kelasnya, beriringan dengan Seoho. Entah kenapa hari ini Geonhak merasa sangat kesal, kesal pada semua orang, terlebih lagi dia sangat kesal pada dirinya sendiri.

Geonhak merasa dirinya tak bisa melakukan apapun, apapun dengan sempurna seperti orang yang ada di dekatnya ini. Bangun pagi saja susah, bagaimana dia bisa menarik perhatian Youngjo jika tak ada poin menarik dari dirinya sendiri?.

Kenyataan ini membuat Geonhak merasa sangat buruk, bahkan dalam pikirannya saat ini Geonhak men-judge bahwa dirinya lebih buruk dalam hal apapun.

"Harusnya hasil dari tugas ku lebih sempurna, Iyah kan?" Gumam Geonhak.

Seoho menoleh ke arah Geonhak, mencoba memberikan senyum guna membuat sang sahabat tenang. Meskipun rasanya percuma karena fokus Geonhak bukanlah pada Seoho untuk saat ini, karena sepatu yang berada di bawah sana lebih menarik bagi Geonhak.

"Aku tak percaya kalau aku melewati beberapa poin penting" sambungnya lagi.

"Kau masih memikirkan perkataan pedas si botak tadi? Oh ayolah, dia berkata demikian agar kau lebih semangat lagi bukan terpuruk seperti itu" jelas Seoho seraya merangkul bahu Geonhak.

Energi ketenangan yang di salurkan Seoho tidaklah begitu kuat, tak berefek apapun pada Geonhak. Bukti nyatanya terlihat ketika Geonhak sama sekali tak merubah air wajahnya menjadi lebih tenang, Geonhak malah terlihat semakin tertekan.

"Bahkan aku lebih mendengar banyaknya celaan ketimbang kritik yang membangun" gumam Geonhak semakin lemas dalam kata-katanya.

Oke, Seoho pasrah. Benar, dia sangat tak bisa di andalkan dalam mengendalikan mood terburuk Geonhak. Seoho merapatkan bibirnya tanpa ingin menggapai Geonhak lebih lagi, kini keduanya berjalan berdampingan, kantin kampus akan menjadi tujuan mereka karena saat ini adalah waktunya untuk makan siang.

Tapi, setelah mendapatkan tekanan yang sangat mengerikan, sepertinya Geonhak malas untuk makan. Suasana hatinya benar-benar sedang tidak baik, Geonhak tak butuh makan, dia hanya butuh waktu menyendiri.

Menenangkan pikirannya yang kacau akibat badai yang menghantam kepalanya secara tiba-tiba, Geonhak tak merasa sepanas ini, namun omongan pedas dari si botak itu membuat Geonhak semakin mendidih hanya karena mengingatnya saja.

✓💕Diam-diam Suka [YoungDo]Where stories live. Discover now