Chapter 33

3 1 0
                                    

Citra dan mamanya, bersama mbo dan guci sudah di perjalanan pulang dari rumah Oma Citra. Citra ingat guci ngerapihin tikar.

"Citra kenapa ko, ketawanya lucu banget." kata mama Citra.

"Itu mah yang nyimpan tikar," kata Citra.

"Takutnya mah itu di sangka Oma, yang simpan tikar di kamar oma." kata Citra. Mama Citra senyum.

"Aku mah liat mereka ketakutan langsung akting, pakai tenaga dalam." kata Citra.

"Akting itu opo Citra?" kata mbo.

"Mbo lihat gak aku ngerapihin tikar?" kata Citra.

"Eh opo yo itu, iki mbo lali opo yo." kata mbo.

"Akting," kata Citra.

"Iyo itu iso koyo ngono toh, tikarnya ndak di pegang toh." kata mbo.

Guci senyum sambil bicara sendiri. "Itu aku mbo gak bisa lihat aku."

Citra dengar guci bicara sendiri langsung senyum, mereka pun sudah sampai di rumah.

Mama Citra langsung turun. "Mari mbo kita sudah sampai," kata mama Citra.

Citra dan guci sudah turun dari mobil. "Ini mbo rumah ku, mbo biar betah ya." kata Citra.

"Yo betah toh, wong mamane Citra yo baik koyo ngene toh." kata mbo.

"Mbo bisa bilang Citra gak Citro, berarti nanti bisa bicara seperti aku." kata Citra.

Mama Citra senyum sambil bicara. "Kamu ini, iya lah mbo nanti sama seperti kita bicaranya." kata mama Citra.

•••••

Bogor, 21 Agustus 2022.


Misteri Arwah Penghuni GuciOnde histórias criam vida. Descubra agora