2

2.3K 318 15
                                    

Namanya Kim Sunoo, usianya 25 tahun.

Tubuhnya tinggi semampai, wajahnya androgini dengan potongan rambut pendek yang dicat sewarna tanah, pun tabiatnya ramah dan penyayang walau sedikit galak.

Semua orang menyukainya, Kim Sunoo dengan senyum secerah matahari pagi dan seindah senja di sore hari.

Wanita pekerja keras yang tak kenal lelah, mentalnya kuat bukan main, bagian yang memukau darinya yang lain adalah netra rubahnya yang bertahta amber bening.

Jika Park Sunghoon adalah definisi dari kesempurnaan, maka Kim Sunoo adalah definisi dari keindahan itu sendiri.

Walau senang disalah pahami sebagai lelaki, bukan berarti Sunoo ambil pusing dengan semua itu walau di sudut hatinya ia merasa tidak nyaman.

Toh, dipikirnya dia akan terhindar dari segala macam bahaya pelecehan karenanya.

Tumbuh di keluarga yang tergolong mampu tetap membuat Sunoo sangat bekerja keras, pun ketika kedua orangtuanya berpisah dengan langkah tegas Sunoo menekankan bahwa ia bisa merawat kedua adiknya dengan baik walau salah satu adiknya harus mengganti nama belakang sesuai marga ibu mereka.

Hak asuh Sunoo dan adiknya Jungwon ada pada ayah mereka; seorang pria baya yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah toraks sedangkan hak asuh Ni-ki jatuh pada ibu mereka, wanita yang berprofesi sebagai pengacara itu bersikeras mengambil hak asuh ketiganya walau ujungnya kalah telak oleh mantan suaminya.

Sunoo itu wanita yang tangguh, kedua adiknya mengakui itu.

Semuanya berjalan dengan baik untuk ketiganya walau si bungsu hidup terpisah dari Sunoo dan Jungwon.

Namun, ketika kedua orang tua mereka mengatakan bahwa mereka akan menikah lagi dengan orang lain, sudut hati Sunoo dilanda kepanikan.

Ia tak siap menerima orang baru, begitupun dengan kedua adiknya.

Saat perceraian terjadi, umur Sunoo baru saja menginjak 15 tahun sedangkan Jungwon berusia 13 tahun serta Ni-ki yang masih berada di usia 9 tahun. Lepas 3 tahun kemudian, saat orangtua mereka mengatakan akan menikah lagi untuk kedua kalinya, saat itu juga Sunoo menegaskan bahwa ia bisa merawat kedua adiknya seorang diri.

Mendapati Jungwon menangis diam-diam hanya karena hal itu membuat hati Sunoo seakan teriris, pun ketika Ni-ki menelfonnya tengah malam hanya untuk mengadu bahwa ia tak masalah jika kedua orangtua mereka hidup berpisah, namun Ni-ki tetaplah bocah berusia 12 tahun, ia belum sedewasa itu untuk tabah dan menerima semua layaknya Sunoo.

Sembari terisak, adik bungsu Sunoo itu mengatakan bahwa tak ingin memiliki ayah tiri atau bahkan ibu tiri, pun Jungwon yang juga mendengarkan ikut sesengukan menahan tangis.

Sekali lagi, kata mereka, tak masalah jika kedua orangtua mereka hidup terpisah, tapi untuk kembali menikah bagi Jungwon dan Ni-ki itu keterlaluan.

Maka dengan isakan kedua adiknya yang terngiang-ngiang, terus berputar di otaknya seperti kepingan kaset rusak, Sunoo meminta kedua orangtuanya untuk membiarkan ia mengurus kedua adiknya.

Usianya masih 18 tahun saat itu, ia baru saja menyelesaikan ujian untuk masuk ke perguruan tinggi, jelas kedua orangtuanya menolak namun Sunoo tetap bersikeras.

Maka dengan syarat bahwa Sunoo harus rajin melaporkan diri serta kedua adiknya kepada kedua orangtua mereka, maka Sunoo diizinkan menempati salah satu unit apartemen milik ayahnya bersama Jungwon dan Ni-ki.

"Sunoo-ssi?"

Ketika suara yang begitu familiar bagi Sunoo menyapa rungunya, saat itu juga Sunoo disadarkan oleh lamunannya.

Trap [SunSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang