12

1.5K 240 9
                                    

Sunghoon, pria berusia 27 tahun ini hanya menyilangkan sepasang tungkai panjang miliknya sementara tangannya terlipat dua di dada, pun dihadapannya berjejer beberapa orang yang sering ia ejek seperti monyet.

Park Group adalah perusahaan multinasional yang bergerak pada bidang otomotif dan teknologi. Dengan anak perusahaan yang terletak di beberapa negara di daratan Asia hingga Amerika membuat Park Group menjadi perusahaan multinasional berskala internasional.

Tidak mengherankan jika perusahaan yang saat ini kepemimpinannya telah berada di tangan Sunghoon terlalu sensitif.

Entahlah, Sunghoon tidak tahu harus menyebutnya apa.

Walau Park Group sudah cukup berkembang di tangan ayahnya, pun perusahaan induk berskala internasional ini juga berkembang lagi dan lagi di tangan Sunghoon sebagai pewaris generasi keempat.

Belum cukup 5 tahun Sunghoon menjadi pemimpin, pun selain ayahnya yang terbukti mampu membawa perusahaan untuk menembus pasar Eropa, Sunghoon kini memberi rekor baru hingga Park Group kini memiliki anak perusahaan di daratan Amerika.

Artinya, kemampuan Sunghoon memang bukan isapan jempol semata. Belum cukup 5 tahun dan Sunghoon mampu membawa Park Group untuk berkembang lebih jauh lagi.

Pun, sebaik apapun Sunghoon membawa perusahaan yang kini segela tindak kepemipinannya berada di tangan Sunghoon, tetap saja adat atau kebiasaan konvensional sangat berlaku.

Bagi beberpa petinggi perusahaan yang telah turut membantu pendahulu-pendahulunya untuk mengembangkan perusahaan, Sunghoon hanyalah anak kemarin sore yang perlu diajari banyak hal.

Pengalaman Sunghoon memang tidak sebanyak mereka, namun sekali lagi Sunghoon sangat mampu mengembangkan Park Group lebih dari pendahulunya.

Dan Park Namjoon tahu hal itu, alasan lain mengapa ia dengan entengnya memberi kekuasaan pada Sunghoon di usia Sunghoon yang masih terlalu muda adalah karena Namjoon tahu betul anak bungsunya tak akan mengecewakannya.

Sunghoon pasti mampu membawa Park Group menjadi lebih besar lagi.

Itu terbukti benar.

"Katanya anda mengencani seorang pria?"

Lihat? Sunghoon tahu benar manusia-manusia ini akan membahas ini.

Kabar bahwa ia berkencan dengan seorang pria menjadi isu di antara para petinggi serta beberapa karyawan. Bertentangan dengan norma konvensional yang berlaku, membuat dirinya menjadi bahan perbincangan.

Bersyukur saja tak bocor pada media untuk saat ini.

Sunghoon sampai dibuat depresi, dirinya tak ingin Sunoo mendapat imbasnya.

"Lalu?" tanya Sunghoon kalem, netranya memandang penuh tuntutan, menyiratkan dominasi, seakan tak ingin dibantah dan membuat orang-orang menjadi canggung dan bergetar.

Sangat mengintimidasi.

"Anda tahu itu salah bukan?" salah seorang petinggi yang berusia sepantaran Namjoon buka suara dan langsung disetujui oleh orang-orang di sana.

Namjoon yang sedari tadi hanya memperhatikan terdiam. Sejujurnya ia tak bisa lagi menahan Sunghoon, bocah pemalu yang dulu sangat canggung itu berubah drastis seperti ini.

Keras kepala dan tak terbantahkan.

Pun tak akan baik baginya dan Sunghoon jika terus berdebat. Namjoon memang tidak setuju, namun untuk saat ini daripada berdebat dengan Sunghoon, Namjoon hanya ingin melihat bagaimana anaknya menghadapi kondisi di mana para petinggi perusahaan sekaligus para pemegang saham mulai menentangnya.

Trap [SunSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang