15

304 6 1
                                    

Anna keluar dari kamar mandi dengan ceria. Dengan berbalutkan kimono handuk, dia berjalan menghampiri Devin. Wajahnya otomatis tersenyum saat Devin mengalihkan pandangannya dari tablet ke wajah Anna.

"Sudah selesai?" Tanya Devin sambil mengambil kain yang terlipat-lipat di belakang punggungnya lalu memberikannya kepada Anna.

"Akhirnyaaaa! Thank you, Dev!" Dengan sigap Anna mengambil kain tersebut dan berlari ke kamar mandi. Setelah menutup pintu, dia membuka lipatan tersebut dengan semangat. Namun raut wajahnya berubah melihat pakaian yang tergerai di hadapannya. Warna biru menerawang dengan tali spageti dan bagian payudara hanya berbahan brukat tanpa dalaman. Anna terdiam.

Anna keluar dan berjalan ke arah Devin. Dia tidak ingin marah-marah kepada orang yang satu-satunya bisa diandalkannya saat ini. Untuk itu lah Anna menahan amarahnya dan mencoba menenangkan diri dengan menarik napas panjang.

"Dev, ini bajunya aneh. Mungkin kamu salah kasih. Ada yang lain nggak?"

"Nggak ada. Itu memang baju tidur kamu." Jawab Devin tanpa teralihkan dari tabletnya.

"Kalau aku masuk angin, gimana?"

"Aku peluk."

"Bagian dadanya bikin gatel. Aku nggak suka."

"Robek aja bagian itu biar nggak gatel."

"Sayang dong bajunya!"

"Nggak apa. Aku lebih suka kalau dirobek. Lebih menantang." Wajah Devin terangkat ke atas supaya bisa melihat Anna, diikuti senyum usilnya. Melihat Devin, tubuh Anna langsung bergidik ngeri.

"Ayo lah. Aku dari kemarin udah nggak enak badan. Bisa nggak aku pakai piyama aja? Aku nggak terbiasa pakai itu." Jawab Anna dengan nada merajuk.

"Dibiasain."

"Ya udah aku pakai kimono ini aja tidurnya."

"Nanti kedinginan."

"Biarin. Kamu yang salah!"

"Oke. Nanti kalau kedinginan, aku buka paksa kimononya terus ku peluk." Devin mematikan tabletnya dan meletakkannya di lemari kecil sebelahnya. Tak lupa kacamatanya dilepas dan ikut diletakkan di sana. Dia tersenyum manis dan memandang Anna.

"Ayo tidur." Kata Devin sambil menepuk pelan bantal di sebelahnya.

"Aku mau piyama." Rengek Anna.

"Pilih pakai lingerie itu atau kimono handuk, titik."

"Kimono handuk."

" Ya udah. Selesai kan. Ayo tidur."

"Kamu nggak sayang sama aku?" tanya Anna dengan wajah memelas.

Devin langsung tersihir akan wajah Anna yang memelas seperti anak anjing. Sesegera mungkin dia mengambil hp dan hendak menghubungi seseorang untuk membelikan Anna piyama tidur. Namun, saat itu juga dia tersadar dan menggelengkan kepalanya. "Aku sayang sama kamu. Kalau nggak sayang, ngapain dinikahin?"

"Terus baju tidur aku masak pakai kimono handuk atau lingeri ini?"

Devin menarik napas dan sudah bersiap untuk berkata tegas pada Anna. Tapi di saat yang bersamaan, Anna langsung berkata, "Kamu pasti lebih sayang sama tubuh aku. Kamu nggak cinta sama aku. Kamu cowok mesum yang nafsuan."

DUAR!

Bagai disambar petir, Devin kaget. Dia melongo mendengar perkataan Anna. Kata-kata Anna sangat menusuk dadanya. Dia menunduk lalu menarik selimut. "Anna, pria mesum dan nafsuan ini mau tidur. Kamu mau pakai apa aja terserah. Daun yang berguguran di luar juga boleh. Malam."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 29, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MineWhere stories live. Discover now