2.

5.9K 603 31
                                    

Xiao Zhan kembali ke rumahnya. Dia masuk secara perlahan dengan hati-hati. Langkahnya terlihat seperti pencuri, padahal disana adalah rumahnya sendiri.

Lelaki manis itu masuk ke dalam kamarnya, mengunci pintu dan menghela nafas panjang.
Saat Xiao Zhan hendak melepaskan pakaiannya, suara pecahan kaca lagi-lagi terdengar dari lantai bawah bersamaan dengan suara teriakan yang nyaring.

"BRENGSEK! KAMU PIKIR AKU TIDAK TAHU DIMANA WANITA JALANG ITU HAH? DIMANA?"

"DIAM! BERANINYA KAU BERTERIAK PADAKU! MAU AKU CERAIKAN HAH?!"

Di dalam kamar yang sunyi dengan suara teriakan yang terdengar jelas itu. Hati Xiao Zhan terasa perih.

"Ayo Berhenti."

Ingatanya mengarah pada hari dimana Yibo melepaskannya.
Pria manis itu sedikit meramas baju di bagian dadanya dengan helaan nafas yang panjang.

"Jika sekali kata putus atau cerai bisa memisahkan segalanya, lalu untuk apa kita bersama dengan menjalin suatu hubungan untuk waktu yang lama? Untuk apa kita saling mencintai dan berbagi perasaan? Sebenarnya, Cinta yang sesungguhnya itu seperti apa?"

Pria manis itu berguman dengan tatapan mata yang kosong menatap lurus ke depan. Kemudian kakinya melangkah ke arah tempat tidur. Ia melemparkan dirinya diatas kasur dengan helaan nafas berat sambil terus mendengarkan lontaran makian dari kakak dan kakak iparnya yang sedang bertengkar saat ini.

"Kenapa kita mengambil kelas yang sama. Padahal, setelah ospek, aku pikir kita tidak akan pernah bertemu lagi karena jurusan kita berbeda."

Zhan kembali berguman lirih. Setelah Yibo pindah keluar negeri, mereka tidak pernah berhubungan lagi, sampai penerimaan mahasiswa baru 2 tahun yang lalu. Xiao Zhan tentu terkejut saat melihat Yibo kembali, tapi ekpresi Yibo yang menatapnya tanpa emosi masih belum berubah.

Mereka tidak saling menyapa layaknya orang asing.
Tapi sekarang mereka harus kembali berinteraksi karena berada dalam kelompok yang sama.

Sementara di tempat lain di waktu yang bersamaan, Wang Yibo berbaring diatas tempat tidurnya sambil menatap kalung pemberian ibunya. Ekspresinya datar seperti biasa dan tatapan matanya kosong.

Wang Yibo membalikan badannya dan mencoba menutup matanya.

"Yibo, aku mencintaimu hehe.. tolong jangan tinggalkan aku, karena aku akan sangat sedih kalau kamu meninggalkan aku. Jadi tetaplah disini, tetaplah sebagai kekuatanku."

Bayangan masa lalu kembali terlintas dalam pikiran pria Wang itu. Bayangan seorang pria yang tersenyum lebar dan manis kembali muncul menghantuinya.

Tanpa sadar, air mata yang harusnya tak keluar itu terpaksa mengalir keluar di sela mata yang tertutup rapat itu.

Wang Yibo tidak mengatakan apapun. Dia hanya terus menutup matanya seperti orang yang sedang tidur.

🌷

Hari ini cuaca cerah seperti biasa.
Xiao Zhan pergi ke kampus seperti biasa, begitupun dengan Yibo.

Pria Wang itu turun ke lantai bawah, mengambil sepotong roti dan berjalan keluar.
Di luar sudah ada supir yang menunggunya.

Setelah masuk ke dalam mobil, mobil itu pun melaju meninggalkan halaman mansion.

Sedangkan di halte Bus, Xiao Zhan berdiri sambil melihat 2 kepingan uang koin di tangannya.

"Huft!" Dia mendesah, "Hanya untuk pergi dan pulang hari ini." Gumannya lirih.

Setelah menunggu cukup lama, Bus pun tiba. Xiao Zhan masuk ke dalam kemudian bus kembali melaju.

CINTA ABADI (YIZHAN/END🖤)Where stories live. Discover now