EUNOIA ; Jaeren shortstory

4.

"Ah maaf!"

Deg!

Dan wajah tampan seseorang yang kini sudah berdiri karena semula telah mengambil novel yang terjatuh terlihat jelas. Membuat Renjun bergeming hebat dan tidak bisa berkutik

Itu adalah laki-laki yang waktu itu aku temui di pantai!

EUNOIA-Remake from comics HONESTY; Mito Orihara

⚠️JAEREN AREA⚠️

©Zieddongie 2022

••••••••••••••••♪♪♪•••••••••••••••

Jeongin yang melihat novel yang tengah diambilnya oleh pria tersebut, kemudian menggumam pelan. "Wah, itu novel Lee Taeyong! Aku sangat terkejut ternyata sunbae memiliki itu!" Ucapnya kemudian.

Haechan dan Jaemin juga ikut tersenyum. "Wah sunbae! Kau juga menyukai Lee Taeyong?"

Namun, bukannya menjawab perkataan dari teman-teman Renjun, senior yang mereka ketahui bernama Jeong Jaehyun-yang bernama asli Jeong Yoonoh-sibuk menatap lelaki mungil yang tengah diapit oleh ketiganya. Memandang lekat Renjun dengan tatapan mata penuh dengan rasa senang, sekaligus lega.

Pipinya yang tengah merona, ditambah dengan tangan Renjun yang tenggelam oleh coat berwarna coklat tua yang terlihat kebesaran di badan mungilnya, tengah memegang sebotol kecil minyak aromaterapi membuat Renjun semakin terlihat kecil dan manis.

Jaehyun sontak tersenyum.

Membuat ketiga teman Renjun yang sejak tadi memperhatikan interaksi keduanya semakin heran.

"Wah, jadi kita satu fakultas ya?"

Renjun terkesiap. "S-sunbae?"

Perlahan kepala Haechan mendekat ke arah Renjun yang masih bergeming untuk berbisik. " Renjunie... S-sejak kapan kamu akrab dengan Jaehyun sunbae?" Kemudian ia bertanya dengan wajah penuh rasa penasaran, namun antusias secara bersamaan.

Renjun diam tidak menjawabnya.

Membuat kecurigaan mereka bertiga semakin besar.

"Wah huang ... Aku tidak percaya ini!" Kepala Haechan yang sudah menjauh itu kemudian menggeleng. Tangannya bertepuk tangan iseng seraya menimbulkan seringai tak percaya.

Jaemin dan Jeongin juga menatap Renjun sama kagetnya. "S-sungguh Renjun?"

Renjun yang menyadari gelagat aneh dari teman-temannya membuat ia membelalakkan matanya terkejut-atau mungkin bisa dikatakan ia diam diam salah tingkah-, "A-apa? T-tidak!" Ia berusaha menyela, dengan pipi yang tetap dalam pendiriannya untuk terus berwarna merah muda.

Dan Jaehyun yang mendengar keempat orang yang ada di hadapannya itu hanya bisa menanggapi mereka dengan senyuman canggung. "Itu ... Hahaha kalian pasti terkejut ya, aku ... aku hany-"

"OI JUNG! SEDANG APA KAU!"

Atensi mereka semua beralih pada kedua teman Jaehyun yang terlihat dari kejauhan. Kemudian salah satu diantara mereka-yang bertubuh paling tinggi itu-berteriak lagi. "Cepatlah! Kita akan segera ke Laboratorium! Doktor Park sudah menunggu! Ayo!"