28. Pertikaian

684 93 51
                                    

Braaak

"Astaghfirullah"kaget Ria saat pintu UKS di dobrak.

Ria memang belum mengingat semua nya, tapi Selyn,Jeje,dan Rania kemarin sempat memberitahukan nya bahwa ia adalah ketua PMR dan tentu nya itu membuat nya kaget.

Bagaimana bisa jadi ketua PMR ???

Memang, saat SMP dulu ia sempat jadi anak PMR tapi ia seperti niat tidak niat mengikuti organisasi tersebut. Dan sekarang ia tidak menyangka bahwa ia adalah ketua PMR.

Dan sekarang adalah tugas nya untuk berjaga di UKS.

"Astaghfirullah, Joko kenapa ?"tanya Ria panik saat melihat wajah pucat Joko.

"Demam dia, terus muntah juga dia tadi"beritahu Beben.

Mata Indro membulat saat Ria membantu Joko untuk berbaring di brankar, bahkan Ria juga mengompres dan membuat teh serta bubur untuk Joko.

Indro merasa cemburu.

"Yaelah ga usah panik kali Ri, Joko ga munta darah ini"celetuk Indro membuat ketiga murid yang berada di UKS itu menatap kaget kearah Joko.

'Kurang ajar nih bocah, kalau aja gua ga lagi sakit gua tendang lu' batin Joko.

"Heh lu ga boleh ngomong gitu sama Joko"kesal Ria.

"Belain Joko gitu amat"

"Joko sahabat gua, jadi wajar dong gua belain dia. Lah lu siapa ??? Dateng dateng malah marah marah ga jelas"

"Gua calon suami lu jadi wajar kalau gua cemburu"

"R"

"Hah ???"

"MUNDURRR !!! Halu lu kelewat jauh" Indro langsung memasang wajah masam saat mendengar penuturan dari Ria.

Tanpa basa basi lagi, ia langsung saja keluar dari UKS sembari menghentak hentak kan kaki nya layak nya anak kecil yang tengah ngambek.

"Gua duluan ya Ri, Jok gws"ujar Beben.

"Hm"

"Thanks ya Ben"

"Yoi. Eh btw maksud gua ga wafat sekalian"setelah mengatakan itu Beben langsung saja berlari menghindar amukan Ria juga tatapan tajam Joko.

"Ish kurang ajar banget si Beben"kesal Ria sembari berjalan kearah Joko.

"Kenap bisa sakit si ??? Perasaan lu tadi dirumah baik baik aja"bingung Ria.

"Ga tau, kayak nya karena kecapean deh. Soal nya gua belajar sampe tengah malem"

Ria yang tengah memasang kompresan dengan merek bye bye fever lantas berdecak sebal.

"Lu mah kebiasaan ngeforsir diri sendiri, ga baik tau"

"Iya maaf ya"balas Joko sembari tersenyum manis.

"Oh ya nih makan dulu bubur nya terus minum obat sama minum teh nya"

"Suapin"

"Gausah manja"

"Aaa Ria mah, Joko lagi atit lho" Ria menatap geli kearah Joko karena pemuda itu bersikap manja terhadap nya.

"Pliiisss, sekali ajaaa"mohon Joko membuat Ria mau tidak mau menganggukkan kepalanya.

Ria dengan telaten menyuapi Joko makan bahkan sampai habis makanan tersebut, tak lupa Joko juga meminum obat dan minum teh buatan Ria.

Tidak ada drama Joko tidak mau minum obat, tidak seperti Indro yang manja akut kalau sedang sakit.

"Oh ya Ri, gimana sama ingatan lu ???"tanya Joko tiba tiba.

Antagonis 2 (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora