BAB 1

580 75 6
                                    


Pov Eruhaben

Deg-

'Perasaan ini'

Sebuah gelombang mana yang sangat besar datang dari arah tengah hutan kegelapan.

Eruhaben memaksa wajahnya untuk tetap tenang akan tetapi jantungnya berkata lain.

'Semoga ini bukan hal yang buruk, atau bajingan sial itu akan mendapatkan masalah lagi' mencoba menenangkan pikiranku yang tengah mengalami derasnya banjir pertanyaan, tampa pikir panjang aku mengaktifkan lingkaran teleportasi yang mengarah ke arah sumber gelombang mana.

Bug-

Tubuhku terpelanting menjauh seakan-akan ada dinding yang melemparkanku.

Mataku menatap tak percaya pada pemandangan di depanku, segumpalan mana misterius terus saja berputar-putar seakan-akan ingin meledak.

Aku mencoba untuk berdiri namun yang kudapati hanya benturan yang lebih keras. Kali ini rasa sakit hampir memenuhi tubuhku, dadaku terasa hampir remuk, dan darah meluncur keluar melalui sela-sela bibirku.

'Sial! ini bahkan lebih kuat!'

Aku berusaha untuk melihat sekeliling namun pandanganku hanya dipenuhi kabut.
'Kekuatan yang bahkan bisa menghantam seorang naga sepertiku?!'

Memikirkan jenis kekuatan yang pernah ku rasakan, hanya ada beberapa kekuatan saja yang bisa melakukan hal ini padaku. 'Apakah ini perbuatan para dewa?'

'Kalau dipikir-pikir aura ini mirip dengan kekuatan dewa namun, entah mengapa juga berbeda, aura ini seperti campuran banyak gabungan jenis mana?' 'sial, bajingan itu sepertinya tidak akan bisa meraih impiannya sekarang'

Perlahan aku mulai berdiri dengan menggunakan tangan sebagai penyanggah, walau begitu aku masih sedikit kesulitan. Tanganku yang lain menyekak darah yang ada di sudut bibirku. Perlahan lahan penglihatan ku mulai membaik. Namun-

'Ugh bau ini-' aku mulai menelusuri asal bau meyengat ini berasal.

Deg-

Tempat dimana gumpalan mana tadi berasal sekarang ditempati oleh seorang anak kecil yang tubuhnya diselimuti oleh darah dan banyak bekas luka terbuka.


Pov Cale

'Hari lainnya yang tenang....'

Ini akhir minggu, jadi aku memutuskan untuk mengajak Leilin, Raon, Hong dan On untuk bersantai bersama di rumah Henituse.

'Sebenarnya perasaan apa ini?. Kenapa, aku merasakan ada seseorang yang tengah menjauhkan kekasih ku dari kehidupan pemalas ku?'

Mataku menelusuri setiap hal. walaupun wajahku tetap tabah, entah mengapa aku merasakan sesuatu akan terjadi.

'Leilin dengan coinnya...  Raon dengan pai apel...  Hong dan on yang tidur... Cuaca yang cerah.. Tidak ada yang salah dengan hari ini?'

- MANUSIA!!

- MANUSIA!!

Aku menoleh pada Raon yang tengah dalam wujud manusianya.
Mulutnya penuh dengan pai apel tapi ia berbicara lewat pikirannya. Dia terus mengunyah sembari melihat kearahku. 'ahhh imutnya' Lihat saja pipinya yang menggembung karna memakan pai apel sangat banyak.

'Ugh... Ini kah yang dinamakan keimutan seorang anak?'

' ya, Raon. Ada apa?'

- perasaan ku mengatakn bahwa, sesuatu yang besar akan terjadi?

Aku mengerutkan kening.

- tapi kau tenang saja, Raon miru yang perkasa ini pasti akan melindungi manusia ku yang lemah.

'Aneh bukan hanya aku tapi Raon juga?'

Deg-

'Perasaan ini-'

-MANUSIA INI!!

Segera setelahnya perisai perak muncul dan melindungi semua orang yang ada diruangan. Raon juga mengaktifkan mantra pelindung berlapis pada perisa perak milikku.

" APA YANG-" sebelum leilin selesai berbicara, gelombang mana datang dan menghancurkan kaca jendela dan semua barang-barang berjenis kaca yang ada di ruangan.

PRANG-

Lapisan lapisan pelindung yang dibuat oleh Raon hancur seketika, yang tersisah hanya perisai perak miliku yang memiliki retakan di berbagai tempat.

'Sial ini bahkan sangat kuat. Sebenarnya ulah siapa ini?' gerutuku dalam hati.

Kaki ku melangkah menuju jendela kaca yang pecah. Dari sana aku melihat pemandangan di luar. Kebanyakan perkerja pingsan tergeletak di tanah. Untunya tidak ada yang mengalami luka serius. Para penjaga dengan sigap memindahkan para perkerja ke ruang istirahat.

'Gelombang Ini seperti gelombang ultrasonik yang  menghancurkan kaca tapi tidak dengan tubuh manusia walaupun begitu telinga mahluk yang mendengarnya mungkin akan meledak' aku menghela nafas lelah.

"Untuk sekarang, Raon. Teleportasikan leilin kembali ke rumahnya. Dan segera hubungi hyung." pintahku pada Raon langsung digubris dengan cepat oleh nya.

"Tapi cale-"

Ungkapan penolakan Leilin terputus karna Raon dengan cepat langsung memulangkan nya ke rumahnya.


Pov orang ketiga

Dunia mengalami kegemparan. tidak sedikit orang yang mengalami kerugian akibat gelombang mana misterius tersebut. Tapi satu yang pasti yaitu, ledakan itu berpusat di daerah henituse, kekaisaran Roan. Tempat pahlawan benua barat dan timur berada.

Seluruh pemimpin negri telah berkumpul dan memutuskan untuk mengirim perwakilan untuk setiap benua.

Dan oleh sebab itulah cale henituse sang pahlawan benua timur dan barat di ikut sertakan secara khusus  menjadi pemimpin kelompok perwakilan tersebut.

Setelah beberapa hari berganti, daftar anggota telah ditentukan.

Tbc

Mohon maaf bila ada kesalahan pada kata-kata.

Dan jangan lupa untuk vote dan comen.

Vote kalo gak lo!!Sekian Salam manis author

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote kalo gak lo!!
Sekian Salam manis author

[|In a crossover world|]Where stories live. Discover now