BAB 2

429 53 5
                                    

Mohon dimaafkan karena telah menunggu lama.

Sekarang, mari kita lanjutkan ceritanya⤵.



























Beberapa hari sebelum dipilihnya nama-nama anggota yang akan menjadi perwakilan-


Ruang kerja kaisar obelia.

Brak-

Pintu didobrak dengan keras dari arah luar ruangan sepenuhnya mengabaikan sang pemilik ruangan. Dan dengan tidak anggunnya, seorang gadis bersurai Emas masuk dan langsung berteriak

"AYAH!! Aku ing-"

"Ayah sudah tahu" sebuah suara tenang datang dari belakang mejah besar di dalam ruangan tersebut.

!!!

Suara tersebut berasal dari claude de alger obelia sang kaisar, kekaisaran obelia yang terkenal akan wajah dan kekejamannya. Tapi walaupun mempunyai rumor yang buruk rakyatnya justru sangat mencintai nya, karna dengan kebijaksanaan-nya lah mereka bisa hidup dengan baik.

"Lihat ini" claude hanya memberikan secarik kertas yang berisi daftar anggota perwakilan yang akan berangkat kepada sang putri tercintanya.

Sang gadis atau yang kita sebut sebagai sang matahari kerajaan obelia. putri mahkota kekaisaran obelia, Anthanasia de alger obelia. Hanya dapat mengambil kertas itu dengan perasaan yang masih campur aduk, antara senang dan kaget.

Setelah beberapa saat membaca, wajah anthanasia mulai berseri-seri.

"HORE!!" anthanasia berteriak girang sembari melompat lompat sama sekali melupakan semua pelajaran tata krama yang pernah ia terima.

"Tapi dengan syarat" claude berkata tampa memedulikan tingkah laku putri semata wayang-nya.

"Hah?" anthanasia hanya dapat memiringkan kepalanya atas perkataan ayahnya.

Dan secara tiba-tiba ia memiliki sebuah firasat, firasat nya mengatakan bahwa untuk tidak mendengar perkataan ayahnya selanjutnya, atau dia akan mengalami setress yang cukup berat.

Tapi sayangnya nasi sudah menjadi bubur. Ayahnya sudah mengeluarkan suaranya kembali hampir seperti ia menuangkan air dingin ke panci panas.

"Syaratnya adalah ayah akan ikut dengan mu."

claude berkata dengan santai seolah-olah ia tak menjatuhkan bom apa-pun dikepala putrinya. Dan anthanasia yang mendengarkan perkataan ayahnya merasa seperti kepalanya dihantam dengan sebuah rudal.

"HAHHH!!"

"Tapi kalau ayah pergi siapa yang akan mengurus seluruh perkerjaan ini?!" anthanasia yang berusaha mendapatkan kembali ketenangan-nya, langsung mempertanyakan keputusan ayahnya.

"Kau tenang saja. Ayah sudah tahu orang yang tepat untuk melakukannya"

"Tapi Siapa?"

"Ini adalah kegunaan dari dua barang yang sama namun dianggap tidak ada"

"HAHH!!"

Lagi lagi ayahnya memberikan sebuah kejutan kepadanya.



































Kamar putra mahkota kekaisaran ashet.

Prang-

"Dasar Tua Bangka Sialan Bau Tanah!!"

[|In a crossover world|]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang