10

3.3K 206 2
                                    

"Pah, kamu udah ajak kala untuk tinggal disini?". Tanya anes istri alex

"Iya udah aku ajak, tapi kala gak mau". To the point alex pada anes

"Beneran? Kenapa kala gak mau? Bukannya kamu cerita kalau jihan membenci kala?". Ujar anes yang tak habis fikir dengan kala yang menolak tawaran alex padanya. Padahal anes ingin sekali bertemu dengan kala.

"Iya memang, tapi mau bagaimana pun jihan tetap orang tuanya sayang, kala juga bilang sama aku kalau dia sangatt menyayangi jihan dan keluarganya dan aku tau pasti sulit baginya untuk berjauhan dengan mereka". Jelas alex

"Iya aku paham, tapi aku kasian sama kala pah". Mungkin anes mengambarkan sosok ibu yang diingkan oleh kala bukan?

"Iya aku juga sama, tapi kita gak bisa maksa dia mah"

"Huh iya, tapi kamu gak mau ngasih tau yang sebenarnya pah?".

"Belum waktunya mah"

"Yasudah kalau gitu ayo kita makan kamu panggil anak mu sana pah". Titah anes yang langsung dilakukan oleh alex

Alex pun melangkahkan kaki nya menuju kamar sang anak yang sangat ia sayangi. Sesampainya disana ia segera masuk ke kamar sang anak yang tak dikunci.

"Hey boy bangun makan malam dulu". Alex membangunkan anaknya dengan menepuk-nepuk pantat sang anak.

"Ayah ihh orang lagi mimpi ketemu idol korea ish ganggu aja". Rengek nya yang kesal dengan sang ayah, ia memang manja dengan orang tuanya berbeda dengan yang lain ia akan lebih sedikit cuek mungkin? tapi ia termasuk anak yang perduli.

"Siapa yang kamu mimpiin?". Tanyanya

"Jisunggg, dia lucu banget pah kaya saka". Ujarnya antusias

"Saka?"

"Iya saka anak yang aku ceritain sama papah"

"Ouhh, dia selucu itu emang? papah jadi pengen bertemu dengannya". Ucapnya

"Boleh, nanti aku ajak dia main kesini deh"

"Oke, dah sana cuci muka lalu turun kebawah"

"Siap pak komandan". Jawabnya sambil memberikan tanda hormat

Akhirnya satu keluarga alexsevish itu makan malam bersama dengan duiringi canda tawa sungguh harmonis bukan?

"Kamu bisa gak si gak usah males jadi anak, dari pulang sekolah kerjaannya tidur mulu!". Omel jihan pada kala setelah mendapati kala yang sedang tidur dikamarnya.

"Maa-af bun adek lagi gak enak badan". Lirihnya sambil menunduk takut dan memainkan kuku jari-jarinya.

"Alah alesan aja kamu, jangan lemah saya gak mengajarkan kamu jadi anak yang lemah apalagi bodoh". Ketusnya yang menyinggung kala tepat pada hatinya dan sejak kapan bunda mengajarkannya untuk menjadi anak yang kuat? Oww iya dari kala kecil buktinya kala selalu dibentak sama bunda dan tidak diperhatikan. Kala kecil harus kuat dan dewasa sebelum waktunya. Bukan kah begitu?

"Adek gak bohong bun adek beneran sakit". Kala berusaha membela diri, kala tidak bohong tapi kenapa bunda tidak percaya padanya?

"Saya gak mau tau kamu cuci piring sana". Titahnya tanpa memperdulikan kala yang benar-benar tidak terlihat baik-baik saja.

Apa dia tak melihat muka kala yang pucat? Sungguh kondisi kala memperihatinkan saat ini, tapi kenapa dia tak sadar dengan itu? Segitu tak perdulinya jihan pada kala? Anak kandung nya sendiri.

Kala berusaha untuk bangkit sungguh ia benar-benar lemas, tapi ia bisa apa? Ia akan tetap melakukan apa yang disuruh bunda padanya. Ia anak baik jadi tak membantah apa kata bunda.

Sakala -[END]-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang