Terrible beginnings don't always end badly.
Zee Pruk - salah satu keturunan utama Ravenlovell tak pernah mengira akan jatuh sampai sedalam ini. Keturunan keluarga mafia yang tanpa sengaja terjerat pada permainannya sendiri.
"Dia tak lebih dari 'bar...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The plot is long and full of pools of blood.
...
EN T A H L A H, bukankah sudah menjadi hal biasa saat tubuh ringkih ini harus menerima banyak rasa sakit?
Pukulan, sayatan, atau benturan keras ... Nunew mulai terbiasa dengan rasa sakitnya.
Pelipis kirinya terasa remuk penuh darah, saat pria-pria asing itu membenturkan kepalanya ke atas permukaan marmer kusam. Meski begitu, ia masih cukup baik dalam melihat—ia bahkan tahu bahwa bajingan-bajingan itu telah menyeret tubuhnya hingga tiba di sebuah kediaman mewah bertingkat, yang mungkin telah terbengkalai bertahun-tahun lamanya.
Rasa sakit menguar jelas. Kedua tangannya yang terikat di belakang punggung, terasa luar biasa nyeri. Pening membelenggu kepala, dan yang dapat ia lakukan adalah tetap mempertahankan kesadaran.
Nunew tak pernah berkata bahwa ia takut mati—hanya saja ia mengkhawatirkan harga dirinya.
BRAK!
Lagi, salah satu pria mencengkeram ujung surainya, kemudian menghantamkan keningnya pada pondasi pilar!
Tak ada jeritan apapun yang menggema, sebab bibir serupa kelopak bunga daisy kering itu terus mengatup rapat. Trauma berat atas kematian, membuat kerusuhan pelik di dalam tubuhnya! Pita suaranya tercekat erat!
“Apa bocah itu bisu? Penyiksaan tanpa raungan penderita itu membosankan!” salah seorang pria dengan tato hampir di semua permukaan tubuh memberang! Melangkah panjang-panjang, kemudian mencengkeram dagu si manis kasar. “BERTERIAK LAH!”
Begitu keras dan memekakkan. Nunew mengulas senyum miring. Mata kirinya tak lagi dapat di buka, sebab darah terus mengalir dari sana.
“BAJINGAN INI!”
PLAK! PLAK!
Gema tamparan berdentum keras! Nunew kembali tersungkur. Ia seperti benar-benar tak lagi mempu mengangkat kepala! Kedua sudut bibirnya dialiri darah. Dinding mulutnya mungkin telah robek di sana sini.
Kesadarannya benar-benar talah berada diujung tanduk.
Kalau boleh mengira-ngira, ia mungkin telah di sekap di dalam bagasi mobil hampir satu jam lamanya. Mereka memukulinya beberapa saat di arena, kemudian melempar tubuhnya ke dalam sebuah bagasi mobil. Semuanya terasa menyakitkan, jiwa dan seluruh raganya.
Tubuh remuk James di permainan. Di depan kedua matanya, mereka menginjak-injak tubuh Net, dan terbahak bersama-sama.
Nunew Chawarin telah mati! Air Matanya mengering atau bahkan menghilang? Ia merasa amat bersedih dan begitu menderita, namun ia tak bisa menangis!
“Dia lumayan cantik.” Satu bajingan menarik lengan Nunew, kemudian mulai memberikan kecupan-kecupan intens disekitar telapak tangannya.
“Jangan sekarang, dude. Kita tidak dibayar untuk itu.” Bajingan lain dengan penampilan serba denim, menjambak surai si manis. Memberikan tatapan tajam penuh maksud. “Tapi mungkin setelah urusan Tuan dengan bocah ini usai, kita bisa berbagi tubuh indahnya.”