Ch 1: Transmigrasi

4.3K 330 19
                                    

Ketika Zhong Ziqi terbangun dari kondisinya yang kacau balau, dia menyadari bahwa situasinya benar-benar buruk. Dia terbangun di tempat yang asing!

Dia ingat bahwa kemarin dia pergi ke pernikahan sahabatnya yang diam-diam dia cintai sejak lama, setelah itu dia minum begitu banyak dan mencoba untuk pulang sendiri tetapi akhirnya tertidur di jalan. Apa seseorang membawanya pulang?

Tetapi kondisi rumah ini cukup buruk. Zhong Ziqi menatap atap yang gelap diatasnya dan tirai yang warnanya sudah luntur. Dia mencoba untuk bangun dan melihat sekeliling, tetapi ketika dia bergerak, dia menyadari bahwa sekujur tubuhnya terasa lemas dan kepalanya sakit.

Terdengar suara 'krek' saat pintu dibuka, diikuti suara langkah kaki yang mendekat. Tiba-tiba, muncul seorang pria dengan wajah penuh bedak dan tahi lalat merah di antara alisnya. Rambutnya disisir dengan kuncir tinggi, dan dia juga mengenakan jubah tradisional cina berwarna biru tua.

Zhong Ziqi hanya merasa sekarang pikirannya sedikit bingung.

Orang yang baru saja datang tahu bahwa dia sudah bangun, orang itu langsung mencubit pinggangnya dan berkata: "heh! anak ini akhirnya bangun, jika kamu tidak bangun aku akan mengusirmu keluar. Kuberitahu, Zhong Ziqi, jangan mati di rumahku. Sejujurnya, jika kamu mati, kita malah bisa menghemat beras dan makanan. Tetapi karena sekarang kamu sudah bangun, itu jauh lebih baik. Pernikahanmu besok lusa, sebelum itu jangan lupa kemasi barang-barangmu." Setelah mengatakan itu, pria tadi menggerutu dan berjalan pergi.

Zhong Ziqi yang dari awal sudah merasakan sakit kepala, karena situasi saat ini kepalanya menjadi semakin sakit. Setelah Zhong Ziqi mendengar kata-kata pria itu dia menjadi sangat bingung dan hanya mengerti kalimat terakhir tentang menikah... lalu Zhong Ziqi pingsan.

Ketika dia pingsan, banyak potongan ingatan melintas dibenaknya, tidak terlalu lengkap tetapi cukup bagi dia untuk memahami apa yang sedang terjadi.

Ternyata dia telah bertransmigrasi atau berpindah kembali ke Tiongkok kuno, tetapi dalam realitas alternatif. Negara tempat tinggalnya saat ini disebut DaZhe, dikelilingi oleh dua negara lain yang berimbang, membentuk tiga serangkai. Tidak ada perang sekarang sehingga orang-orang hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan.

Tubuh ini juga memiliki nama yang sama dengannya Zhong Ziqi, dan dia tinggal di desa pegunungan terpencil di negara DaZhe, desa Zhao Jia. Sesuai dengan namanya, sebagian besar orang di desa ini bermarga Zhao, jadi keluarga Zhong bukanlah penduduk asli.

Di generasi kakek buyut Zhong Ziqi, perang melanda seluruh negeri, menimbulkan kekacauan di mana-mana. Untuk menyelamatkan diri dari perang, dia melarikan diri bersama istri dan anak-anaknya. Secara kebetulan, dia melarikan diri ke Desa Zhao Jia. Kemudian, ketika perang berakhir, dia berdiskusi dengan istrinya tentang menetap di desa ini. Kepala desa Zhao Jia adalah pria yang baik hati yang berpikir bahwa tidak mudah bagi kakek buyut Zhong Ziqi untuk membawa serta keluarganya melarikan diri dari kekacauan perang dan kemudian memberinya beberapa hektar tanah pertanian setelah dia setuju untuk menetap.

Kakek buyut Zhong Ziqi hanya memiliki satu putra, Zhong Wansheng, yang kemudian menikahi istrinya saat ini dan memiliki dua putra, Zhong Zhenping, yang tertua, dan Zhong Zhenhang, ayah Zhong Ziqi.

Ayah Zhong Ziqi adalah seorang pria berbakat yang tahu cara membaca dan menulis, berbudaya dan berpengetahuan. Pada saat itu, dia memiliki reputasi sebagai seorang tong shēng, dia bisa menjadi sarjana jika saja dia melanjutkan pendidikannya.

[tóng shēng: kandidat yang belum lulus ujian kekaisaran tingkat kabupaten].

Karena harga kertas dan tinta sangat mahal. Keluarga Zhong yang dari awal memang tidak begitu kaya, ditambah lagi bahwa putra tertua, Zhong Zhenping akan menikah dan keluarga perlu menabung untuk hadiah pertunangan. Jadi Zhong Wansheng yang berhati lembut dan mudah percaya mendengarkan perkataan putra sulungnya untuk membiarkan Zhong Zhenhang berhenti sekolah.

Ditemani Orang Bodoh untuk BertaniDonde viven las historias. Descúbrelo ahora