Ch 64: Membeli Rumah

833 128 4
                                    

Pada akhirnya, Zhong Ziqi tidak mendengarkan saran Zhao Zheng'an untuk membuka restoran. Tetapi bukannya dia tidak punya ide lain, terutama dalam beberapa hari terakhir ini ketika dia sedang berpikir, mengamati dan mempelajarinya dengan seksama. 

Karena mahua dan youtiao-nya relatif baru dan produk asli di dunia ini, dan telah memenangkan hati banyak orang. Youtiao sangat populer di kalangan anak muda dan orang tua cenderung tidak terlalu menyukainya karena terlalu berminyak. Di sisi lain, mahua, telah merebut hati semua orang baik tua maupun muda. 

Dan mereka yang melihat peluang pasar ini tidak bisa lagi duduk diam, jadi perwakilan restoran dari kota-kota lain di sekitarnya sering datang untuk berdiskusi dengannya tentang kemungkinan memasok restoran mereka dengan sejumlah mahua dan youtiao

Zhong Ziqi berpikir bahwa dia mungkin juga akan mempekerjakan beberapa orang untuk menggoreng mahua dan youtiao untuk restoran-restoran itu setiap hari, berpikir bahwa itu juga akan menghasilkan banyak uang.

Dengan cara ini, dia bisa dengan mudah menjadi bos, sekaligus menghasilkan uang tanpa menyinggung siapa pun. 

Zhong Ziqi memberi tahu Zhao Zheng'an tentang idenya ini, Zhao Zheng'an tentu saja tidak keberatan. Apa pun yang dikatakan istrinya, tentu saja dia akan setuju, selama istrinya bahagia. Dia juga berpikir bahwa itu adalah ide yang bagus untuk menjalankan bisnis seperti ide istrinya, mereka berdua tidak perlu terlalu sibuk setiap hari berlari kesana kemari yang mana sedikit merepotkan dan menguras tenaga. Zhong Zi Qi sangat sibuk setiap hari seperti gangsing, jadi ini membuat Zhao Zheng'an terus menerus merasa khawatir. Sejak awal dia sebenarnya ingin membiarkannya beristirahat.

Karena dia sudah memutuskan untuk melakukannya, maka dia harus segera melakukannya secepat mungkin. Jarang sekali Zhong Ziqi tidak menunda-nunda dan mengambil inisiatif lebih dulu. Di musim dingin, udara sangat dingin sehingga dia ingin pulang dan bersembunyi di sana sepanjang musim dingin. 

Karena Zhong Ziqi sudah memutuskan untuk menjadi pemasok, dia butuh tempat kerja (pabrik/workshop). Lokasinya tidak boleh terlalu jauh, kalau tidak akan merepotkan untuk datang dan pergi. 

Awalnya Zhao Zheng'an hanya ingin berkeliling di sekitar kota dan bertanya-tanya, tetapi lalu dia menemukan sebuah keluarga yang ingin menjual rumah mereka. Keluarga itu, hanya terdiri dari pasangan tua yang tinggal di kota dan putra mereka berbisnis di kota lain. Tampaknya bisnis putranya telah berhasil dan ingin membawa orang tuanya ikut serta. Mereka senang bisa bersama dengan putra mereka lagi. Tetapi rumah mereka akan kosong dan mereka juga tidak akan kembali lagi ke kota ini, jadi mereka ingin menjual rumah itu.

Harga rumah itu cukup mahal. Namun, karena terlalu mahal dan rumahnya sedikit tua, tidak ada yang membelinya. Pasangan tua itu gelisah, sang anak pun mendesak mereka untuk segera menjual rumahnya, sehingga pada akhirnya harganya diturunkan.

Kebetulan Zhao Zheng'an bertanya tentang rumah itu, pada saat yang sama, dia memanfaatkan kesempatan itu dan menawar lebih banyak untuk mendapat harga yang lebih murah. Akhirnya dia membeli rumah itu. 

Zhong Ziqi mengamati halaman kecil rumah itu, meskipun sedikit terpencil dan terletak di dalam gang tetapi hal baiknya adalah jalan utama hanya berjarak beberapa langkah dari lokasi rumah. Namun, hal itu masih bisa diterima. 

Rumah itu cukup besar dan halamannya tidak terlalu kecil, Zhong Ziqi cukup puas melihatnya, berbalik dan berbicara dengan Zhao Zheng'an tentang menata ulang rumah itu. 

"Katakan padaku, bagaimana kamu berencana menatanya?" Zhao Zheng'an bertanya pada Zhong Ziqi.

Zhong Ziqi berdiri di dalam rumah, melihat sekeliling dan memberi isyarat kepadanya, "Hanya saja bentuk rumah ini relatif lebih panjang, jadi mari kita buat akses menuju rumah. Dengan cara ini, kita bisa membiarkan pintu tetap terbuka untuk menjalankan bisnis dan menangani pesanan. Setelah akses dibuka, kita bisa membersihkan semua barang-barang yang ada di dalam rumah, membangun beberapa tungku kompor, menyiapkan beberapa meja, dan meletakkan dua lemari di sampingnya untuk nasi dan mie. ...... "

Ditemani Orang Bodoh untuk BertaniWhere stories live. Discover now