Side Story 11

61 7 0
                                    

"...kepunahan total?'

Gerg mengambil gelas dan menyesap air didalamnya.

Gerg melanjutkan dengan ekspresi tenang tapi kompleks disisi yang lain.

"Apakah kamu berpikir itu adalah kepunahan total kalau tubuhnya menghilang? Itu tidak benar. Keberadaannya sendiri terhapus seolah-olah tidak pernah ada sejak awal. Itulah kepunahan total."

"Dan itu sebabnya dia menghilang dari ingatan orang?"

"Benar sekali. Itu tidak akan menghapus keberadaannya jika ada yang  mengingatnya."

Air di dalam gelas yang di taruh Gerg bergejolak.

Seperti perasaanku saat ini.

"...Tunggu, bagaimana denganku? Aku masih mengingat Alice."

"Kau bertukar tubuh dengan Alice."

"Karena hal itu?"

"Mungkin itu akan mempengaruhimu. Tidak ada alasan lain selain hal itu. Tapi itu tidak akan lama. Paling beberapa hari?"

Gerg dengan tenang mengungkapkan batas waktu ingatanku.

Aku tercengang dan bertanya tiba-tiba.

"Bagaimana denganmu, Gerg? Kau juga melupakan Alice seiring berjalannya waktu?"

"Tentu saja, walaupun butuh waktu lebih lama darimu, yang manusia. Aku setengah iblis, tapi kita sejenis."

"..."

"Kenapa? Kau mengasihaninya?"

"Bukan begitu, hanya saja..."

Apakah aku merasa menyesal karena telah melupakan Alice?

Tidak, aku tidak merasa seperti itu. Aku menyerah mencari kata yang luar biasa untuk mengungkapkan perasaan yang mengganggu ini.

"Aku hanya sedikit kesal. Itu hal yang konyol, itu ingatanku tapi dimanipulasi dengan kekuatan eksternal."

"Benar sekali."

Gerg bersimpati, diikuti dengan tambahan ringan.

"Jadi mungkin itu akhir yang lebih baik yang cocok untuknya. "

Akhir yang cocok untuknya.

...yah, begitukah?

Akhir dimana ingatan orang-orang tentang dia dimanipulasi dan dilupakan selamanya dari mereka.

Seperti yang dikatakan Gerg, mungkin itu akhir yang terbaik bagi Alice, yang memanipulasi pikiran orang lain dengan kekuatan pikirannya yang mendominasi dan menggunakan mereka dengan bebas.

Benar, itu adalah akhir yang terbaik.

Banyak orang di dunia sosial akan menderita mimpi buruk hanya dengan memikirkan nama Alice saja.

Itu akan menjadi berkah bagi mereka karena melupakan Alice.

It would be a blessing for them to forget Alice.

"Apa yang kau pikirkan?"

Gerg berbicara denganku, yang tetap diam dalam pikiran.

Aku dengan lembut mengatakan kepadanya pemikiranku baru-baru ini.

"Kurasa aku harus membakar gaun itu."

£££

Aku benar-benar membakar gaun Alice sepenuhnya tanpa meninggalkan satu helai kainpun.

Alasan kenapa aku tidak membuangnya begitu saja tapi membakarnya itu sederhana.

Balas dendam?

Tidak.

The Villain's Sister Suffers Today (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang