🐧 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🐧
Gelsy Oceana Hanz adalah sosok perempuan yang bisa dikatakan sempurna. Dia cantik, kaya, dan pintar. Semua kemauannya dapat dimilikinya kecuali cinta seorang Alano Einhard Waller.
Bagi Alano Einhard Waller, Gelsy O...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cantika mengemas baju-bajunya kedalam koper. Ia akan pergi ke Paris besok siang bersama keluarganya.
Cantika ingat Gelsy pernah berkata akan menunggunya di Disneyland, karena itu Cantika mencoba peruntungan siapa tahu Gelsy memang menunggunya di Paris.
Setelah selesai mengemas semua barang-barangnya Cantika merebahkan dirinya di kasur. Pikirannya berkelana apa ya yang akan dilakukannya ketika bertemu Gelsy. Cantika sangat merindukan Gelsy.
Apakah ia akan memarahi Gelsy karena tiba-tiba pindah atau memeluknya dengan erat karena merasa begitu rindu. Cantika terus membayangkan hal-hal apa saja yang akan dilakukannya ketika bertemu Gelsy nanti.
Tanpa sadar senyum menggembang di bibirnya. Ah rasanya dia tidak sabar menunggu hari minggu.
"Gue kangen lo El" ucapnya dengan lirih dengan mata yang tepejam.
***
Cantika saat ini sudah duduk di kursinya, dengan Mama dan Papanya yang duduk di sampingnya.
"Tika gak sabar mau ketemu El Ma" ucapnya kepada Mamanya yang kini sedang memgelus rambutnya.
"Mama juga Sayang"
Cantika tersenyum sangat lebar membayangkan dia akan bertemu dengan Gelsy.
"Ma, masih lama lagi ya" ucap Cantika. Mereka saat ini sedang transit. "Gak sayang sabar ya" Cantika hanya mengangguk dengan lesu.
Tetapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepada mereka. Cuaca yang tidak mendukung menyebabkan penerbangan di tunda sampai cuaca kembali normal.
Cantika yang mendengar itu matanya sudah berkaca-kaca. "Maa" ucapnya dengan air mata yang menggenang.
"Jangan nangis dong. Doa aja kalau ditundanya gak lama" Mama Cantika mencoba menenangkan anak gadisnya yang sudah menangis.
"Gelsy pasti tunggu kamu." Ucapnya lagi sambil memeluk Cantika.
Setelah menunggu selama 8 jam penerbangan akhirnya kembali di buka. Cantika duduk dengan gusar di kursinya. Bahkan untuk memejamkan mata pun Cantika tidak bisa.
Pikirannya di penuhi bayang-bayang bagaimana jika dia terlambat. Bagaimana jika Gelsy sudah pergi ketika dia sampai sana. Bagaimana kalau dia tidak bertemu Gelsy. Kapan dia akan bertemu. Pikiran-pikiran buruk memenuhi kepalanya. Cantika rasanya ingin mengamuk saja sekarang ini.
***
Akhirnya Cantika mendarat di Bandara Charles de Gaulle. Setelah melalui proses panjang akhirnya Cantika keluar dari Bandara. Menyetop taksi yang berada di depan Bandara dan meminta di antar ke Disneyland.
