40. End of Story

1.3K 88 23
                                    

suasana di dalam mobil itu sangat ceria sepanjang perjalanan. Canda tawa yang selalu mengiringi perjalanan mereka. Dalam hidup Irene hal ini tidak pernah sekalipun ada dalam bayangannya selama ini. Siapa sangka? Ia dan Suho bisa kembali bersama setelah semua hal yang terjadi. Begitupun dengan Seokjin dan Jisoo.

mobil mewah yang ditaksir miliaran itu berhenti di sebuah mansion mewah di pulau itu. Jisoo mengerutkan keningnya, begitupun dengan Irene dan Suho.

‘’Bukankah kita harusnya ke villa?’’ tanya Jisoo, ia menatap Seokjin dengan bingung.

Sementara Suho dan Irene tampak diam, mereka juga sebenarnya kebingungan. Namun, pertanyaan Jisoo sudah mewakili apa yang ada dalam pikiran mereka juga.

‘’Villa sedang ramai, dan menurutku mansion ini jauh lebih baik untuk kita berempat. Tidak terlalu ramai sehingga kita bisa beristirahat dengan tenang,’’ jawab Seokjin dengan tenang, ia mematikan mesin mobilnya dan kemudian membuka pintu untuk keluar.

‘’Tapi ini punya siapa?’’ tanya Jisoo yang masih sedikit kebingungan.

Seokjin tampak berlari memutari mobil terlebih dulu untuk membukakan Jisoo pintu. ‘’Tentu saja milikku, sayang. tidak mungkin aku meminjamnya kan?’’ ucap Seokjin. ‘’Dan lagipun, aku tidak ingin keramaian di villa membuat anakku ikut terganggu,’’ lanjut Seokjin yang sukses membuat wajah Jisoo memerah.

Sementara Suho dan Irene hanya berdeham, jenuh dengan adegan romantis yang sepanjang jalan selalu disuguhkan oleh dua sejoli tersebut.

‘’Apa kita sudah bisa masuk dan beristirahat?’’ tanya Suho, mencoba menghentikan adegan manis dari Jisoo dan Seokjin.

Oh ayolah, perjalanan dari seoul ke Jeju tidaklah singkat. Dan dia tidak ingin hal-hal yang tidak penting malah memperlambat istirahat mereka, terlebih lagi Irene. Kondisi fisik perempuan itu sangatlah lemah.

Seokjin dan Jisoo menoleh secara bersamaan saat mendengar suara Suho. Sedetik kemudian mereka terkekeh saat mendapati ekspresi konyol dari pria itu. Raut wajah lelah yang begitu kontras.

‘’Astaga maaf. Silahkan masuk,’’ ucap Seokjin mempersilahkan.

‘’Kalian masuk duluan, aku akan membantu Seokjin untuk menurunkan barang,’’ ucap Suho kemudian berjalan menghampiri Seokjin yang tengah membuka bagasi mobil.

‘’Kalau begitu kami masuk lebih dulu,’’ ucap Irene yang dihadiahi anggukan dari Suho dan Seokjin.

Selepas kepergian kedua perempuan itu, Suho dan Seokjin tentu disibukkan dengan barang bawaan mereka. Sebenarnya tadi tidaklah banyak, hanya beberapa pakaian dan peralatan lainnya. Namun ditengah perjalanan tiba-tiba Jisoo berpikir untuk memasak malam ini. Alhasil mereka sedikit berbelanja kebutuhan makan.

‘’Aku tidak menyangka kita akan melakukan hal ini, Kim Seokjin.’’ Tiba-tiba Suho bersuara sembari masih menurunkan barang.

Seokjin menoleh, mengerutkan keningnya. ‘’Maaf?’’

‘’Maksudku, aku tidak menyangka kita akan double date seperti ini,’’ ucap Suho sedikit terkekeh.

Kemudian seokjin ikut terkekeh, ‘’Itulah hidup, benar-benar tidak terduga.’’ Seokjin kemudian menutup bagasi mobil, dan membawa barang-barang bawaan mereka masuk, diikuti dengan Suho dibelakangnya.

***

Matahari telah tenggelam, mengundang malam untuk menyapa dunia. Tampak Irene dan Jisoo yang sibuk berkutat dengan bahan makanan di dapur, sesekali terdengar suara Jisoo yang berteriak karena Irene yang salah memasukkan bahan ke dalam makanan mereka.
Tanpa mereka sadari Seokjin melangkah mendekat secara perlahan agar tidak menimbulkan suara. Kemudian duduk di kursi makan. Memerhatikan bagaimana teman masa kecilnya dan calon istrinya yang sibuk berkutat dengan masakannya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Sep 05, 2022 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Love The Painful [SURENE ft. JINSOO]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora