🍂1🍂

1K 48 0
                                    

-NaruFemSasu-
©Sieaa_

Enjoy

«Stupid I Love You»


Sasuke POV


Gimana, ya?

Gue itu cewe simpel. Berangkat sekolah buat belajar lalu pulang. Hidup gue lurus-lurus aja. Gak berlika-liku kayak komentarnya netizen. Tapi kenapa!

Kenapa cowo aneh bin sedeng semacam Namikaze Naruto bisa ngerebut perhatian gue yang lurus ini? Kenapa gak cowo lain aja?

Gue bahkan sekalipun gak pernah kepikiran buat suka sama cowo di masa-masa Putih abu-abu gue. Hidup gue cuma buat belajar, kerja, lalu sukses biar orangtua dirumah bangga.

Tapi sejak awal masa SMA, gue sebenarnya udah tertarik sama Namikaze sedeng itu. Dia gila, berisik, aneh, nakal, pakai kumis lagi. Namikaze Naruto terkenal di kalangan guru-guru karena dia adalah biang kerok kerusuhan yang terjadi di sekolah. Lalu terkenal di kalangan adek kelas. Suka tebar pesona tapi gak nyadar-nyadar sama pesonanya yang bikin hati adek kelas klepek-klepek.

Yang bikin heran, gosipnya Naruto ini nggak pernah pacaran.

Masa!

Orang dia ganteng, (ya walaupun agak gak bener), ramah, tinggi bak model lagi. Masa dia nggak pernah punya pacar. Itu gosipnya, sih.

Oke. Balik lagi ke realita.

Saat ini jam istirahat. Gue sama Hinata jalan barengan ke kantin.

Di depan mereka ada Genk abal-abalnya KHS. Naruto dkk. Mereka ketawa-ketiwi tanpa peduliin orang yang susah lewat jadinya. Mereka badannya gede-gede, tapi jalannya kayak pengantin. Lamban. Mana ngalangin jalan lagi.

"Misi! Gue mau lewat." Seru gue kenceng hingga ngalihin perhatian mereka semua.

Sialan! Ini yang bikin gua nggak nyaman. Gue kadang-kadang suka tremor kalau di tatap cowo. Tapi sama kakak gue, gue biasa aja.

"Apa liat-liat!." Ketus gue. Natap mereka sinis satu-satu. Berusaha biar gak keliatan tremor.

"Nata! Nanti pulang bareng gue."

Cewe di samping gue cuma ngangguk begitu denger omongan Neji, sepupunya. Gue sama Hinata lanjut jalan hingga sampai kantin. Tapi gue gak nyadar kalo para pentolan sekolah malah ngekorin gue.

Ohiya. Mungkin aja mereka mau makan. Kan istirahat. Geer banget gue.

Untung aja kursi masih ada yang kosong. Sip!. Karena bangku pojok udah gue tandain, gue lebih dulu nyuruh Hinata buat duduk sedangkan gue mesenin makanan sama Bibi kantin.

"Bakso sama es tehnya dua, Bi."

Selama beberapa menit nunggu, akhirnya pesenan gue jadi. Langsung aja gue ambil nampannya lalu jalan ke arah bangku yang mana Hinata duduki. Gue letakin dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh di meja lalu gue ikut duduk.

"Numpang duduk, ya bro."

Gue bahkan gak jadi buat icip kuah bakso gue biar tau apa yang kurang, tapi si Namikaze biang onar ini udah main duduk-duduk aja. Malah di samping gue lagi. Kan grogi!.

STUPID LOVE UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang