JISOO"Apa kau ingin minum, sayang?" Lisa bertanya sambil meletakkan tangannya ke perut istrinya yang hamil. "Apakah kau baik-baik saja?" Dia bertanya dengan lembut, mengira kedua temannya tidak bisa mendengar.
Rosé melebarkan matanya ke arah Lisa. "Aku baik-baik saja, Lisa. Bisakah kau berhenti khawatir?"
Seungwan dan Jisoo bertukar pandang dengan memutar mata mereka. Mereka berpikir, apa yang telah wanita itu lakukan dengan sahabat mereka dan siapa orang yang menggantikannya? Karena Lisa tampak bukan seperti teman mereka.
"Aku mau lemonade, please." Rosé tersenyum.
"Jangan tinggalkan dia sendirian meskipun sebentar." Lisa menunjuk ke Seungwan dan Jisoo sebelum berjalan melewati kerumunan.
Jisoo memutar matanya. "Ya, ya. Oh God, Rosé, kau pasti muak dengannya. Dia seperti ruam sialan. Menempel."
Rosé tertawa. "Yeah, cukup sulit."
Jisoo tersenyum pada wanita cantik di depannya. Rosé telah mengubah dunia sahabatnya, Lisa, dan dia mengagumi Rosé karena hal itu.
Lisa muncul kembali melalui kerumunan dengan minuman di tangannya, dan Jisoo melirik ke bawah tiba-tiba melihat seorang wanita dalam gaun merah muda. Dia merasa bahwa dia belum pernah melihat wanita itu sebelumnya.
"Ya Tuhan, siapa itu?" Jisoo bertanya ketika dia memperhatikan wanita yang tampak sempurna.
"Itu Lady Jennie," Jawab Lisa.
"Lady?" Jisoo mengerutkan kening. "Dia punya gelar?"
"Ayahnya adalah CEO Kim Industries."
"Jinjja?" Jawab Jisoo, terpesona.
"Jangan repot-repot dengan yang itu. Dia wanita yang baik dan benar-benar bukan level mu, old girl." Lisa meneguk birnya. "Darahnya terlalu biru, bahkan untukmu."
Jisoo melihat makhluk cantik berbicara dan tertawa dengan temannya.
"Ayo kita pergi setelah minuman ini, Nyonya Manoban." Lisa berkata kepada istrinya.
"Okay." Rosé tersenyum.
Jisoo menoleh ke arah teman-temannya, wajahnya kesal. "Mengapa kau ingin pergi? Tetaplah di sini bersama kami."
"Karena kesempatan membawa pulang istriku yang cantik dan melakukan hal-hal yang tak terkatakan pada tubuhnya jauh lebih menarik daripada tetap di sini bersamamu."
Jisoo menyeringai pada Lisa. "Lucky ass," Matanya kembali ke Lady Jennie. "Aku perlu merasakan seks hamil yang terus kau bicarakan, Lis," Gumamnya.
"Kau akan membutuhkan wanita yang bersedia untuk itu, Jisoo." Lisa menjawab.
Mata Jisoo kembali ke wanita berbaju merah muda di bawah. "Aku memang suka tantangan. Mungkin Lady Jennie sangat ingin hamil malam ini," Jawab Jisoo lagi.
Lisa memutar bola matanya.
"Atau mungkin hanya ingin menjauh darimu," Gumam Seungwan.
Jisoo melirik ke arah temannya. "Aku berani bertaruh dua ratus pound bahwa aku akan berkencan dengannya minggu depan."
"Gandakan. Empat ratus," Bentak Lisa. "Kau tidak punya kesempatan dengannya."
"Deal." Jisoo tersenyum lebar. Tangannya jatuh ke perut Rosé yang sedang hamil dan dia mencium pipi wanita itu dengan lembut. "Good bye, Rosé. Nikmati hal-hal yang tak terkatakan itu." Dia berbalik dan menuju ke wanita berbaju pink.
"Jisoo!" Saat kakinya melangkah, dia mendengar seorang wanita memanggil dari belakangnya. Dia berbalik dan melihat seorang berambut cokelat dalam gaun hitam ketat. Tentu, wanita itu sangat menarik, tapi sangat jauh dengan Lady Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Jisoo ✔️
Fiksi PenggemarInnocent meet a player 🔺Jitop 🔺gxg 🔺16 September 2022