Chapter 13

784 138 1
                                    


JISOO

Jisoo melangkah masuk ke restoran lain dalam sebuah misi, marah dan sangat kesal.

Jennie tidak mau ikut dengannya. Wanita itu ingin tinggal disana bersamanya.

Bersama bodyguard sialan.

Seharusnya dia menghajar bajingan itu di teras rumahnya seperti yang dia inginkan.

Kulit Jisoo merinding. Dia yakin bodyguard itu akan mendekati Jennienya malam itu setelah dirinya pergi, ular sialan.

Lisa melambai dari meja tempat mereka duduk di belakang dinding. Jisoo memesan dua kali makan malam untuk dirinya sendiri malam ini. Perhentian pertamanya adalah dengan kencan menyebalkan, diikuti dengan makan malam keduanya bersama dengan ketiga sahabatnya.

Dengan sedikit menghentakkan kaki, Jisoo terus melangkah dan melihat Rosé, Lisa, dan Seungwan melirik menu mereka.

"Hai." Dengus Jisoo dan jatuh ke kursinya.

"Bagaimana kencannya?" Tanya Seungwan tanpa mendongak.

"Bencana sialan." Jisoo mengambil birnya dan menghabiskannya.

"Tenanglah." Seungwan merenggutnya kembali dari tangannya. "Pesan untuk dirimu sendiri."

Jisoo segera mengangkat tangan untuk mencoba dan mendapatkan perhatian pelayan.

Lisa dan Seungwan tersenyum, saling bertukar pandang. "Bencana seperti apa itu?" Tanya Lisa.

Jisoo mengangkat tangan ke udara. "Di mana aku memulai?"

Pelayan datang. "Ya, nona?"

"Bisakah aku memesan Corona?"

"Tentu saja."

"Dan biarkan terus datang."

Mereka bertiga duduk ragu, menunggu cerita dari Jisoo. "Jadi, idiot sialan yang berbisnis denganku ini telah menghantam ku selama dua belas bulan untuk mengajak keponakannya berkencan."

Lisa menyeringai. "Kau idiot."

"Kau bahkan belum mendengar setengah cerita." Jisoo membalas.

"Kami tidak perlu mendengarkan semuanya." Seungwan terkekeh, dan mereka semua bertukar pandang lagi.


"Okay, aku menabrak mobilnya di tempat parkir minggu lalu, dan dia menggunakannya sebagai pengungkit untuk membuatku merasa tidak enak, dan dia membujukku untuk membawa keponakannya pergi kencan." Jisoo menggelengkan kepala. Temannya benar, dia benar-benar idiot. "Aku setuju dengan syarat bahwa itu adalah double date, jadi aku bisa keluar dari sana secepat mungkin. Aku mengatur salah satu orang dari kantor untuk ikut dengan ku, dan dia tahu aku akan pergi lebih awal dan dia akan bersama dengan dua wanita. Dia berharap untuk threesome atau semacamnya." Bir nya tiba.

"Terima kasih" Jisoo meneguknya lama-lama. "Hah..."

"Lalu?" Rose mengernyit.

"Teman kencan ku, Jihyo tiba, dan aku akui, dia cukup seksi."

"Lalu apa masalahnya?" Lisa mengernyit.

Nona Jisoo ✔️Where stories live. Discover now