5. White Chocolate For Archer

381 75 36
                                    

Di rooftop kediaman keluarga Dirgantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rooftop kediaman keluarga Dirgantara.

Deri, Riel dan Niel sedang berkumpul di sana. Bertemankan angin malam dan hamparan bintang di langit yang gelap, ketiganya memulai perbincangan yang cukup serius. Memikirkan tentang Cherry yang sudah mulai terjebak perangkap Archer.

Mereka tahu bahwa Archer akan menggunakan Cherry untuk membalas dendam.

Deri meremas kaleng minuman yang sudah kosong dengan cukup kuat. Energinya cukup terkuras untuk memikirkan semua itu. Cherry itu baru pertama kali merasakan jatuh cinta. Tetapi kenapa harus Archer? Kenapa Cherry harus menyukai lelaki itu?

Mereka tidak akan mempermasalahkan siapa yang disukai oleh Cherry, asalkan bukan Archer. Asalkan bukan si pemimpin basis yang menjadi musuh bebuyutannya sejak dulu. Tidak, Deri tidak mempedulikan siapa yang akan menjadi pemenang dan pengecut nantinya. Saat ini fokusnya benar-benar hanya tertuju kepada Cherry yang ia khawatirkan akan merasakan sakit nantinya.


"Ah anjirlah. Gara-gara si Archer gue gak bisa tidur tenang tadi malam." Riel mengacak-acak rambutnya. Berusaha menyalurkan rasa frustasinya.

"Sama, gue juga."

"Jadi gimana, Bang? Kita gak bisa diem gini aja."

Si sulung tampak berpikir selama beberapa saat hingga akhirnya senyuman menghiasi wajahnya. "Lo berdua tenang aja. Gue udah dapet cara supaya Riri gak ngelanjutin perasaannya ke Archer."

"Gimana caranya, Bang?"

"Abang..."


Ketiganya serempak menoleh ke belakang dan mendapati si bungsu tengah berdiri sembari mengusak kedua matanya. Jam sudah menunjukkan pukul 23.35 dan biasanya Cherry sudah tertidur lelap. Apakah suara mereka terlalu besar hingga mengusik tidurnya?

Niel yang pada saat itu sedang mengenakan jaket langsung melepasnya dan menyampirkannya pada bahu Cherry. Tidak ingin gadis itu masuk angin karena udara saat ini cukup dingin. Cherry berusaha keras menahan rasa kantuknya. Beberapa kali ia memaksa kedua matanya untuk tetap terbuka.


"Riri kenapa belum tidur? Ini udah larut banget lho," tanya Riel sembari mengusap pelan bagian punggung Cherry.

"Riri tadi kebangun karena pengen pipis. Terus pas lewat di depan kamarnya Abang, pintunya kebuka dan Abang gak ada di dalem. Kamarnya Kak Riel sama Kak Niel juga kosong. Jadi Riri langsung ke sini. Biasanya kan Abang sama Kakak suka nongkrong di sini kalau malem-malem. Riri takut sendirian di bawah."

"Kan ada Papa, Ri?" tanya Niel.

"Punya kembaran yang pas lahirnya di-download ya gini nih. Papa kan masih di luar kota!"

"Oh iya, gue lupa hehe."

"Udah, udah. Sekarang Riri tidur, ya? Biar besok gak telat bangunnya."

"Tapi Abang temenin Riri. Jangan nongkrong di sini lagi."

ARCHERRY [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang