15. Scary Place

262 55 26
                                    

Tak hanya Deri, Riel dan Niel juga ikut mengantarkan Cherry

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak hanya Deri, Riel dan Niel juga ikut mengantarkan Cherry. Kebetulan keduanya sedang ingin pergi ke suatu tempat yang nantinya akan melewati rumah Mino. Seperti biasa, Deri berboncengan dengan Cherry dan Riel berboncengan dengan Niel. Karena jarak antara rumah Cherry dan rumah Mino tak begitu jauh, maka hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk bisa sampai ke sana.

Kedatangan mereka langsung disambut dengan pekarangan yang begitu asri. Terdapat beberapa pohon hias dan pohon buah serta berbagai macam bunga berwarna-warni yang menyegarkan mata. Mino memang pernah bercerita bahwa ibunya memang gemar bercocok tanam. Katanya kegiatan itu bisa menjadi stress healing baginya.

Deri ikut turun untuk mengantarkan Cherry, sedangkan Riel dan Niel hanya menunggu di atas motor. Tangan kanan Cherry terangkat untuk mengetuk pintu berwarna pintu di hadapannya selama beberapa kali.

"MINO! MINOOOO! MAIN- eh? BELAJAR YUK!!!"

Deri sedikit berjengit saat tiba-tiba Cherry berteriak dengan suara yang kencang. "Riri, gak boleh kayak gitu. Gak sopan."

"Hehe maaf, Bang." Cherry tertawa kecil dan kembali memanggil Mino. "Minoo... Minooooo."

Deri mengusap wajah lalu menghela napas lelah. Ia hanya meminta gadis itu untuk mengecilkan volume suaranya, tetapi Cherry justru kembali memanggil Mino dengan suara yang berbisik. Jangankan Mino, Riel dan Niel yang berada tak jauh dari mereka saja tidak bisa mendengarnya.

"Gak bisik-bisik juga, Ri. Udah ah biar abang aja yang panggil."

TOK! TOK! TOK!

"Sore... Mino?"

Tak lama berselang, terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan diikuti dengan suara kunci pintu yang terbuka. "Eh Cher? Dah dateng lu. Eh ada Bang Deri juga. Sore, Bang," sapanya sesaat setelah menyadari kehadiran Deri.

Deri mengangguk sebagai respon dari sapaan Mino. "Gue titip adek gue, ya. Entar kalau udah kelar dia bakal dijemput sama adek kembar gue. Pokoknya selain gue atau mereka yang jemput, jangan biarin Riri keluar dari rumah lo, ngerti?"

Mino mendelik kesal ke arah Cherry. Ini semua pasti disebabkan karena kebohongannya waktu itu. "Iya, Bang."

"Thanks, ya." Tatapan Deri beralih pada Cherry. "Abang pulang dulu ya. Nanti kalau kerja kelompoknya udah selesai telepon abang atau Kakak kembar. Tapi entar Kak Riel sama Kak Niel yang bakal jemput Riri."

"Emangnya Abang mau ke mana?"

"Abang ada urusan sama temen-temen abang."

"Ya udah deh kalau gitu."

"Abang tinggal ya..."

"Iya, Bang. Abang sama Kakak kembar hati-hati ya. Dadah!"

Setelah memastikan ketiga kakaknya menjauh dari tempat itu, barulah Mino mengajak Cherry untuk masuk ke rumahnya. Tenang saja, mereka tak hanya berdua. Ada sang ibu yang sudah menunggu kedatangan Cherry. Wanita itu bahkan telah menyiapkan camilan dan minuman dingin sebagai pendamping saat mereka mengerjakan tugas nanti.

ARCHERRY [✔️]Where stories live. Discover now