✧: Day Five

501 32 1
                                    

Lookism ©Park Taejoon [Right person, wrong time]Janghyun x Reader!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lookism ©Park Taejoon
[Right person, wrong time]
Janghyun x Reader!

"Wah, kau menemukan tempat makan baru? Murah dan enak pula?"

Suara langkah kaki dan obrolan ringan menemani selama perjalanan menuju tempat tujuan. Aku berjalan di sebelah pemuda tinggi bersurai hitam ini sembari menggenggam tangannya

"Iya, aku tau kau suka sekali makan. Jadi ketika pertama kali kesana aku mengingat mu"

Ucapan Janghyun membuat jantung ku berdegup lebih cepat dari biasanya. Dia selalu bisa membuat pipi ku memerah karna perkataan ataupun sikapnya

Satu-satunya murid laki-laki di kelas kecantikan sma Jaewon ini sudah resmi menjadi kekasih ku selama beberapa minggu terakhir. Hehe, bukannya mau sombong atau apa. Aku sendiri saja tidak pernah menyangka orang sekeren Janghyun menyatakan perasaannya padaku

Apalagi Janghyun cukup terkenal di kalangan para gadis di sekolah ini. Jadi ada kebanggaan tersendiri bagi ku

Dan hanya beberapa orang yang tau, aku dan Janghyun sudah saling mengenal cukup lama. Bahkan sebelum dia bersekolah di sma Jaewon, dan selama ini ku pikir hanya aku yang memiliki perasaan lebih dari sekedar teman padanya. Tak pernah sekalipun mengira Janghyun merasakan hal yang sama padaku

Tentu hal itu membuat ku senang bukan main, akhirnya perasaan ku tidak bertepuk sebelah tangan

Tak membutuhkan waktu lama bagi kami sampai di tempat yang Janghyun maksud. Aku mengikuti Janghyun dari belakang saat ia memasuki tempat makan sederhana, kami berdua duduk bersebrangan di meja dekat jendela resto

"Kau suka tteokbokki kan? Tteokbokki mereka enak, mau ku pesankan satu untuk mu?"

Aku terdiam mendengar perkataan Janghyun, tak tahu harus membalas apa. Sial, hal seperti ini terjadi lagi

"Janghyun, aku tak suka pedas"

Reaksi Janghyun tak jauh berbeda dari ku sebelumnya. Dia mencoba menghilangkan kecanggungan nya dengan tawa pelan sebelum menawari makanan lain

Aku hanya bisa tersenyum sambil mengangguk singkat mengiyakan perkataannya. Ya, aku tidak boleh memikirkan yang tidak-tidak sekarang

Selesai makan, aku dan Janghyun beralih ke tempat mesin capit yang tak sengaja kami berdua lewati. Aku menarik-narik ujung bajunya agar dia berhenti berjalan dan menunjuk ke satu mesin capit disana

"Janghyun Janghyun, kita kesana dulu!" Tanpa menunggu jawaban darinya, aku menarik tangan Janghyun secara paksa

"Karna tangan ku penuh kesialan, kau bisa mendapatkan yang itu untuk ku tidak?" Aku menunjuk boneka gajah di dalam mesin capit. Hanya tersisa satu, jadi aku ingin. Lagian bonekanya lucu banget

Janghyun mengiyakan permintaan ku, dia memasukan beberapa koin sebelum mengarahkan capitan ke boneka yang ku mau

"Wih!" Sudah ku duga tangannya wangi, sekali coba bisa langsung dapat

"Makasih, lucu bangettt" Aku memeluk boneka gajah ini erat-erat, sudah lama tidak mendapat boneka baru

Untuk yang kesekian kalinya, Janghyun mengusap kepala ku sambil tersenyum lembut. Aku suka ketika dia melakukan ini, nyaman rasanya

"Ingin kemana lagi?" Tanya Janghyun

"Pulang saja deh, aku sudah lelah"

Janghyun mengangguk sebelum menggenggam sebelah tangan ku agar aku berjalan di sebelahnya. Terkadang hal sederhana seperti ini sudah bisa membuat ku senang. Sudah cukup asal aku bisa terus bersama dia

Yah... Setidaknya itu yang ku pikirkan sebelum mengetahui hal yang selama ini berusaha ku coba tuk hindari

"Aku tidak menyangka kau suka boneka"

Pikiran buruk kembali memasuki kepala ku, dugaan yang selalu ku buang jauh-jauh kini kembali dengan mudah berkat perkataan sepele

"Maksud mu... Apa? Aku memang suka boneka"

Helaan nafas panjang lolos, ku tundukan pandangan tak ingin laki-laki yang berdiri di depan ku ini melihat ekspresi ku sekarang

"Janghyun, biar ku tanya satu hal. Selama ini kau melihat ku sebagai siapa? (Name) yang kau kenal? Atau... Hyeeun yang kau cintai?"

Iris mata Janghyun yang sedikit membulat sudah menjawab pertanyaan ku tanpa dia harus membuka mulut sekalipun. Rasa sesak tiba-tiba datang tanpa di undang, seharusnya aku tidak terkejut

"You love her... Don't you?"

Keheningan yang menyelimuti semakin membuat pikiran buruk ku memenuhi kepala. Harusnya aku tau tak mudah bagi Janghyun berpaling dari masa lalu secepat ini

"Janghyun, kau masih tak bisa beralih dari masa lalu yang menghantui mu. Lalu untuk apa kau datang bila hanya setengah dirimu hadir, dan setengah lagi untuk dia"

Bukan ini yang ku mau. Aku tak ingin di pandang sebagai orang lain bahkan jika Janghyun membalas perasaan ku sekalipun. Jika dia tidak melihat ku sebagai (Name), lalu semua ini untuk siapa

"Aku tak bermaksud membuat mu merasa seperti ini, (Name). Tapi kau tau, tak mudah melupakan cerita panjang yang ku lalui"

"Aku (Full Name)! Bukan Hyeeun! Berhenti melihat ku sebagai orang lain, aku tidak suka!" Tanpa sadar nada suara ku meninggi, diikuti oleh nafas yang terengah-engah

"Aku mencintaimu (Name), sungguh..." Sekali lagi, bibir berkata rangkaian kata-kata yang dahulu selalu ia ucap, namun benar semua yang manis akan selalu berakhir dengan tragis

"But I love her more, i'm sorry"

Janghyun melangkah mendekat lalu membawa ku ke pelukannya. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa, terlalu sulit untuk sekedar berbicara rasanya

Ah... Ya, beberapa orang menyebut ini sebagai orang yang tepat di waktu yang salah. Aku menemukan kebahagiaan ku pada Janghyun, namun sepertinya hanya aku yang mendapat itu

Sebuah epilog tanpa prolog, cinta yang tidak tau kapan dimulai dan sudah berakhir begitu saja. Ternyata sesuatu yang dilepas secara paksa itu rasa sakitnya luar biasa

Dan diatas segala umpatan yang ingin ku teriakan. Aku begitu ingin membencinya, ingin! Tapi aku tidak akan pernah bisa, karna jika aku membencinya sekarang maka aku akan kehilangan semua bahagia ku

Dan pada akhirnya aku hanya bisa mengikhlaskan. Sekarang aku hanya mampu menatap, tidak lagi untuk menggenggam

“Maybe in another life we’ll meet in the same chapter, and in the right paragraph…”

“Maybe in another life we’ll meet in the same chapter, and in the right paragraph…”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Angst Week || Haikyuu!! & LookismWhere stories live. Discover now