✧: Day Seven

539 35 2
                                    

Haikyuu!! ©Haruichi Furudate[Until we meet again]Akaashi Keiji x Reader!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haikyuu!! ©Haruichi Furudate
[Until we meet again]
Akaashi Keiji x Reader!


Sinar matahari yang mulai tenggelam, suara kicauan burung serta pemandangan langit sore hari menemani waktu santai wanita bernama (Name) di teras rumahnya

Wanita berumur yang selalu melakukan aktivitas yang sama setiap hari, bahkan tahun. Setelah selesai dengan semua pekerjaan rumahnya, dia akan duduk di teras rumah menikmati hari yang tersisa

Mungkin bagi kebanyakan orang itu adalah hal umum untuk wanita tua. Namun tak ada seorang pun yang tau. Di balik kegiatannya, dia sedang menunggu kekasih hati yang sudah lama tak kembali

Seorang istri yang merindukan sosok suami yang telah lama pergi karena peperangan, merasa dunianya sangat hancur saat sang pujaan hati harus berpulang setiap berganti tahun. Dia akan selalu melihat semua pakaian sang pujaan yang hanya bisa tergantung dan menunggu sang pemilik untuk pulang dan mengenakannya kembali

Lagu klasik mengalun indah. Jemari lentik mengusap lembut sebuah wajah di album foto yang sudah usang. tak disangka, setitik air dari netra kelam itu menetes ke album foto

"Keiji..." Ucapnya memaksa untuk tersenyum sebelum kembali melanjutkan ucapannya

"Perang telah usai, bisakah kau pulang tuan kekasih? Tidak apa bila kau mungkin tersesat dijalan kembali, namun ketahuilah nona ini akan menunggu dan akan selalu menjadi rumah mu untuk pulang"

Air mata yang mengalir di kedua pipinya semakin banyak. Tak bisa terelakkan jika kini rindu dan sedih lebih ia rasakan dibanding perasaan lainnya

Meski hanya baju yang tergantung tanpa senyum kotak yang indah, percayalah waktu telah merekam segalanya selamanya

"Aku hanya ingin kau kembali, apa sesulit itu? Aku tak suka melihat pakaian mu tergantung di lemari usang dan terabaikan selama bertahun-tahun" Di peluknya album foto berukuran sedang itu. Membayangkan jika yang ia peluk adalah orang yang ia rindukan selama ini

Mengusap air mata dengan tertunduk, perhatiannya teralihkan oleh cahaya matahari yang tiba-tiba bersinar lebih cerah dibanding biasanya. Siluet seseorang yang berjalan mendekat bisa terlihat samar-samar

Setelah cahaya matahari mulai memudar, barulah (Name) bisa melihat wajah laki-laki yang datang menghampirinya

"Permisi nona, ku dengar kau merindukan ku" Senyumnya mengembang, sang pemilik baju telah kembali. Meraih tangan sang gadis lalu menciumnya

Sedangkan (Name) masih terdiam di tempatnya, takut jika semua ini hanyalah mimpi belaka. dia berdiri lalu menyentuh lembut wajah yang sudah lama tak ia lihat

"Keiji..." Ucapnya lirih, sang lelaki membalas semua ragunya dengan senyum lebar dan meletakkan sebelah tangannya diatas tangan kanan (Name)

"Iya, ini aku... Keiji mu"

Air mata yang selama ini tertahan akhirnya keluar. Tanpa pikir panjang (Name) memeluk erat laki-laki di hadapannya, tak perduli air mata membanjiri kedua pipinya

Akaashi pun tak jauh berbeda. Dia memeluk (Name) erat, erat sekali seakan berkata pada dunia bahwa dia takkan melepaskan pelukan hangat ini. Wajahnya berada di tengkuk sang gadis, menghirup aroma parfum peach yang selalu (Name) pakai

Sore ini, semua harapannya seolah terisi kembali. Sungguh, akhirnya baju baju yang setiap pagi (Name) siapkan seakan tanpa pemilik dan ditemani kerinduan akan berakhir hari ini

"Kau masih sama seperti terakhir kali aku melihat mu, cantik tak berkurang sedikitpun" Tangan Akaashi terulur mengusap pipi kanan (Name), menatap wajah serta senyum yang selalu menjadi alasannya untuk pulang

"Ayo, banyak yang ingin kuceritakan padamu" Akaashi menggenggam tangan (Name) erat seolah tak akan melepasnya lagi

"Ya, ayo. Aku juga banyak yang ingin kuceritakan padamu" (Name) membalasnya dengan senyum manis, senyum yang sangat disukai oleh Akaashi

Kedua insan yang akhirnya kembali dipertemukan oleh takdir. Sayangnya satu nyawa harus terenggut

Raga (Name) yang sudah tak bernyawa tersenyum di tempat favoritnya. Ya, bangku di teras rumah alias tempat yang selalu ia gunakan untuk menunggu kekasih hati. Sedangkan jiwanya terbang ke ruang tak berujung bersama sang pujaan hati, Akaashi Keiji

"Aku pulang, (Name)"

"Aku pulang, (Name)"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Angst Week || Haikyuu!! & LookismWhere stories live. Discover now