TERTARIK

16 1 0
                                    


"Ada satu hal di gadis itu yang membuatku tertarik padanya."

-PHOENIX OCTAINZIAZ AFRA -


------

Phoenix Octainziaz Afra , siswa SMA itu terdiam di pinggir lapangan. Dia sedari tadi diam memperhatikan siswi yang pertama kali ia kenal sejak memasuki sekolah ini.

"Auristela Aileen Syaqilah." Gumamnya.

"Aku tak tahu mengapa tapi ada satu hal di gadis itu yang membuatku tertarik padanya." Gumam Phoenix yang masih setia memperhatikan gadis cantik bersurai hitam yang kini sedang bermain basket bersama siswi-siswi sekelasnya.

Remaja laki-laki bersurai hitam ini masih dengan setia memperhatikan gadis cantik itu, mulai dari gadis itu mendribble bola ke dalam ring basket. "KERJA BAGUS, STELA !' Teriak Phoenix. Auris tersenyum mendengar teriakan Phoenix yang memujinya, permata kecoklatannya melirik pelan ke arah Phoenix tak lupa melambaikan tangannya pelan lalu melanjutkan permainannya bersama teman-temannya.


-----

Auris tersenyum melihat Phoenix yang sedang duduk di bawah pohon di pinggir lapangan SMA Andromeda Galaxy ini. "Apakah permainan sepak bola mu sudah selesai, Phoenix?" Tanyanya sambil duduk disamping Phoenix.

"Sudah, makanya aku duduk disini menunggumu." Ucap Phoenix sambil melihat Auris, ia seka sedikit keringat yang mengalir di dahi Auris dengan sapu tangan yang ia bawa membuat Auris terdiam dengan pipi sedikit memerah.

"Kau haus?" Tanya Phoenix sekali lagi.

"Sedikit." Ucap Auris, Phoenix tersenyum lalu menyerahkan sebotol air mineral dingin ke tangan Auris. "Ini, minumlah. Aku tadi membelikannya untukmu, tapi sepertinya air ini sudah tidak sedingin tadi saat aku membelinya." Ucapnya membuat Auris tersenyum. "Tidak apa, Phoenix. terimakasih." Balas Auris padanya.

"Baru kali ini ada cowok seperhatian, Phoenix." Batin Nya.

"Oh ya, Phoenix kamu tidak ganti seragam mu? Maaf aku tidak bisa mengantarkanmu ke ruang ganti, kamu bisa kesana sendiri kan ?" Tanya Auris kepada Phoenix.

"Bisa, Aku sendiri saja . Aku tak mau kamu dicap orang sebagai cewek mesum karena ke ruang ganti pria." Ucap Phoenix sedikit bercanda.

"Syukurlah jika kau mengerti, Ya sudah aku pergi ganti baju dulu ya, sampai jumpa di kelas Phoenix." Ucap gadis cantik itu lalu berdiri meninggalkan Phoenix, Tapi sebelum ia meninggalkan Phoenix. tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh Phoenix.

"Aku tak memintamu mengantarkan ku ke ruang ganti, tapi bisakah Kau mencari Malik bersamaku nanti, karena aku ingin bergabung dengan klub boxing miliknya." Ucap Phoenix padanya.

"Baiklah, sekarang lepaskan tanganku." Ucap Auris.

"Terimakasih, Stela." Ucap Phoenix dibalas senyuman oleh Auris. 


------

Auris duduk manis dipangkunya sambil ditemani musik-musik merdu yang mengalir dari earphone miliknya. Lexa Fernanda, teman sebangkunya dan juga merangkap menjadi sahabat Auris ini menepuk pelan pundaknya.

"Ris, dicari sama Canis di luar." Ucapnya lalu Auris mengangguk dan pergi ke luar ,menemui Canis mantan teman sekelasnya dulu.

"Ada apa?" Ucap Auris dengan malas kepada gadis blasteran Swedia ini. "Kesal?" Tanya Auris sekali lagi.

PHOENIXWhere stories live. Discover now