Stela

7 1 0
                                    

Stela itu artinya cahaya yang menyinari bintang - bintang dan Kau adalah cahaya yang menyinariku.

-Phoenix Octainziaz Afra -

------------------------------------------------------

"Ayo!...Ayo!....Ayo!"

"Ayo! Semangat !"

Teriakan demi teriakan terdengar di penjuru SMA Andromeda. Yah saat ini SMA favorit ini sedang mengadakan lomba untuk memperingati kemerdekaan indonesia yang bertepatan pada tanggal 17 Agustus.

Barisan beberapa murid yang merupakan murid-murid Kelas 12 IPA 3, saat ini sedang melawan kelas 11 IPS 2.  Auris dengan bersemangat mengikuti lomba basket putri antar kelas untuk memperingati kemerdekaan Indonesia. Dengan penuh semangat dia memimpin seluruh teman-teman timnya untuk mencetak skor. 

 "Ayo , Auris ! Semangat !" Teriak demi terikan terdengar dipenjuru lapangan sekolah untuk menyemangati gadis canti tersebut.

Gadis cantik itu terus mendrible bola nya secara terus menerus dan memasukan bolanya kedalam ring, namun sayangnya bola tersebut tidak masuk kedalam ring, hingga wasif membunyikan peluitnya tanda permainan selesai. Dengan skor 22 - 24 yang berhasil dimenangkan oleh kelas XI IPS 2 ini tak membuat Auris berserta kawannya berkecil hati. Justru mereka senang dengan perlombaan ini. Diakhiri dengan jabat tangan antar pemain mereka akhirnya meninggalkan lapangan basket.

"Yah, sayangnya kita kalah." ucap salah satu teman satu tim Auris.

"Tidak apa, namanya juga permainan pasti ada menang dan kalahnya. Setidaknya kita sudah berusaha." Ucap Auris dengan senyuman manisnya. 

----------------------------------------------------------

Remaja laki-laki berambut hitam tampan ini sedang berlari-lari dilapangan sambil menendang bola sepaknya. Phoniex berlari dan berlari hingga mencetak sebuah gol, bibirnya tersenyum melirik dipinggir lapangan terdapat seorang Gadis Cantik yang selama ini berada didalam pikirannya. Sambil melambaikan tangannya gadis itu tersenyum kepada Phoniex dan membuat Phoenix bertambah semangat.

"Auris!" Panggil Canis menghampiri Auris yang sedang menonton jalannya pertandingan sepak bola.

Auris hanya tersenyum manis kepada gadis itu. "Apakah sudah mulai ?" Tanya Canis dan Auris menjawab ," Sudah sedari tadi, ini masih babak pertama aku penasaran nanti siapa yang maju ke babak final ya , kelasmu atau kelasku ya Canis.''

"Yang jelas kita dukung saja mereka agar semangat berlomba." Ucap Canis sambil duduk memperhatikan jalannya permainan.

Perlombaan tersebut berlangsung sangat lama, tak jarang kedua gadis itu menyemangati para jagoan dimasing-masing tim yang mewakili kelas mereka. Hingga salah satu dari gadis itu membuka suaranya. "Auris, bagaimana kalau kita bertaruh?" ucap Canis membuat alis Auris menyengit penasaran apa yang dimaksud dengan perkataan sahabatnya ini padanya.

"Maksudmu, Canis?" Tanya Auris.

"Bertaruh uang, Jika timmu kalah kau yang harus mentraktirku di Cafe pelangi yang berada di daerah Sriwijay," Ucap Canis pada Auris membuat sebuah seringai muncul pada bibir merah merona milik gadis itu.

"Boleh saja, tapi jika kelasmu kalah kau yang mentraktirku, setuju?" Tanya Auris.

"Okay, setuju," ucap Canis pada Auris dengan percaya diri.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Sep 11, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

PHOENIXWo Geschichten leben. Entdecke jetzt