Abstrak

112 30 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

David dan Jezia bertengkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


David dan Jezia bertengkar.

Semalam setelah mengantarkan pulang, ia sempat mampir ke pos pak Anton untuk hanya sekedar mengobrol santai. Namun tiba-tiba seorang kurir datang memberikan satu buah paket dari seseorang yang David kenal.

"Permisi paket!" Seorang kurir tiba-tiba terlihat turun dari sepeda sembari menenteng satu kardus yang berukuran lumayan besar.

David berdiri, mendekati kurir tersebut setelah meminta izin pak Anton agar ia saja yang mengambilnya.
"Untuk siapa?"

Kurir itu terlihat menunduk untuk melihat nama penerima paket tersebut, "jezia mas"

David mengernyitkan dahinya pada awalnya, "dari?"

"Atas nama Zaidan mas" setelah mendengar nama itu rahang David mengeras, alisnya berkerut samar, obsidiannya menatap paket tersebut dengan pandangan tajam penuh antisipasi.
Tangan kekarnya terulur untuk menerima paket tersebut lalu tangannya berusaha mengambil dompetnya dari saku namun cepat-cepat dicegah oleh kurir,
"Ongkir sudah dibayar mas" mendengar itu David menghentikan kegiatannya lalu mengangguk sembari mengucap terimakasih.

David kembali kearah pos satpam untuk meminta izin pak Anton masuk kembali kedalam rumah untuk menemui Jezia.

David masuk kedalam rumah, mengetuk pelan pintu kamar Jezia, "je, buka pintunya" tak selang beberapa lama Jezia membuka pintunya dengan penampilan yang lebih fresh. Memakai kemeja berwarna putih tipis serta celana hotpants. David tersenyum tipis, sukar melihat kearah Jezia.
"Ada paket, dari Zaidan" ucapnya sembari menekan nama Zaidan diakhir.

Jezia mengernyitkan dahi, menerima uluran paket dari David sembari menempatkan diri pada sofa sebelah pintu kamarnya.
Jezia perlahan membuka kardus yang menyelimuti isi paket itu, sedangkan David tetap berdiri ditempatnya sembari menontoni paket apa yang diberikan untuk Jezia.

Jezia menahan nafas tiba-tiba saat maniknya menatap satu buah gaun tipis pendek berpotongan dada rendah serta beberapa potong pakaian dalam yang pas dengan ukuran Jezia.
David membelalakkan matanya.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang