━━ FREDRINN X XAVIER
Xavier adalah seorang mahasiswa yang baru saja lulus perkuliahannya dan beralih menjadi babysitter untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.・．
!𝘄𝗮𝗿𝗻: boy's love, m-preg
pussyboy, ooc, nsfw.
٠٘⌇ ° 𝗌𝗍𝖺𝗍𝗎𝗌 : 𝗼𝗻𝗴𝗼𝗶𝗻𝗴
sta...
❛ ACABA DE EMPEZAR ─── BARU SAJA DIMULAI ❜ Permainan baru yang direncanakan Melissa baru saja menyentuh garis 'start'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Claude? Sedang apa kau di kediamanku!?" tanya Fredrinn baru datang seraya menatap pemuda itu tengah selonjoran di sofa.
Pemuda yang dipanggil itu pun menengok sekilas. "Oh hey! Fredrinn ku sudah pulang ya~" sambutnya sembari menerjang pelukan kearah Fredrinn.
Fredrinn pun hanya memasang raut wajah yang tak bisa dijelaskan "Eeh... bisa lepaskan dulu Claude? aku tidak enak dengan Xavier dan Melissa." pelannya seraya menyingkirkan tangan kurus Claude dari pandangannya.
Memang sejujurnya Fredrinn risih dengan keberadaan pemuda bersurai cokelat ini. Bahkan, Fredrinn tak menyangka Claude bisa kembali lagi padanya sejak sepeninggalan sang istri sekitar beberapa tahun yang lalu.
"Iihh, kamu ga suka ya aku peluk? padahal dulu kamu paling suka aku manjain" Ceplos Claude tanpa berpikir panjang.
Fredrinn menghela nafasnya dengan kasar. Fredrinn memang paling malas jika mulai berdebat dengan sang Adam yang memiliki hormon seperti wanita ini.
"Sayang, hari ini aku lagi ga mood aja. Aku mau istirahat dulu ya, kamu kalo mau pulang aku suruh Xavier mesenin taksi buat kamu" singkatnya sebelum ia berjalan meninggalkan Claude di ruang tamu.
Xavier dan Melissa yang melihat kejadian itu di dapur pun hanya bisa tertawa geli. "¡JAJAJA TAN GRACIOSO!" Tawa Melissa keras. "aplausosaplausos!!"
Xavier pun tersenyum melihat majikan kecilnya ini. Sebelum ia melemparkan pertanyaan kepadanya. "Apakah sudah berhasil?"
Melissa menggelengkan kepalanya. "Tentu saja belum. Sejak kapan rencananya hanya begini?" Wajah Xavier berubah menjadi bingung.
