2. Senin Pagi

1.6K 203 43
                                    

BROTHER

[ B. Sopan, B. Taufan, B. Solar ]

2. Senin Pagi

Cheiro_Estelle present.

BoBoiBoy © Animonsta Studio

Happy reading!
______________________________________

3rd person pov.

“Ale...” suara samar-samar memasuki indera pendengaran pemuda yang mencoba bangun dari tidurnya. Tubuhnya ditepuk lembut oleh sosok lelaki yang ia kira adalah abangnya. Matanya mulai terbuka perlahan, awal penglihatannya tampak buram dan silau oleh cahaya lampu yang sengaja dinyalakan.

“Ugh...” Ale—Sopan, melenguh pelan. Matanya mulai berkedip, untuk menyesuaikan cahaya yang memasuki penglihatannya.

“Ale, bangun Ale... Shubuh dulu.” ucap si pembangun Sopan.

“I-iya, bang...” mendengar kata 'shubuh' membuat Sopan merubah posisinya menjadi duduk di tempat, lalu ia memegang kepalanya yang terasa sedikit pening efek baru saja terbangun dari tidur selama 7 jam. Dia berusaha untuk mengumpulkan nyawanya yang masih belum terkumpul sempurna.

Di sebelah ranjangnya, Solar menghela napas pendek melihat adiknya yang masih setengah mengantuk. Lalu dia berjalan untuk menuju pintu dari kamar bernuansa biru-kuning itu, sebelum benar-benar hendak keluar dari kamar adiknya Solar kembali mengingatkan sang adik agar segera bangun dan bergabung untuk sholat subuh berjama'ah di ruang keluarga. Sekalian memberi tahu bahwa kakak pertama mereka telah menunggu.

“Iya, bang...” hanya itu balasan dari Sopan yang masih terlihat linglung di atas kasurnya. Solar pun menutup pintu kayu tersebut, dan menyisakan Sopan yang mulai beranjak dari kasurnya, mengambil handuk lalu keluar kamar untuk menuju kamar mandi.

“Fan, baru bangun?” Taufan bertanya retorik ketika ia mendapati si bungsu datang ke ruang tamu dengan sajadah di tangannya. Adiknya telah memakai baju koko warna biru navy, peci hitam juga sarung kebanggaannya yang berwarna bendera Palestina. Sopan hanya bisa melempar senyum canggung pada kakaknya.

“Ngapain dulu tadi, lama amat?” tanya Solar yang mulai berdiri dari tempatnya, dia siap menjadi imam sholat subuh kali ini. Sopan menggeleng kecil, dia segera menempati space kosong di sebelah kakak pertamanya.

“Sopan cari sarung dulu tadi bang.” jawab Sopan mulai menggelar sajadahnya.

Solar berdeham pelan, lalu menitahkan adik bungsunya itu untuk melakukan qomat sebelum sholat mereka dimulai.

Rutinitas pagi hari usai sholat shubuh dan berdo'a adalah membaca Al-Qur'an sebanyak dua halaman, atau biasanya Sopan mengajak kedua kakaknya untuk membaca dzikir pagi. Usai melakukan hal tersebut, ketiga saudara itu pun segera merapihkan alat sholat mereka dan mulailah melakukan ritual sebelum berangkat sekolah.

Mandi, memakai seragam, menyiapkan buku dan sarapan. Khusus untuk Taufan, biasanya ia suka mandi sebelum shubuh, jadi sisanya hanya tersisa untuk merapikan buku dan memakai seragamnya, setelah itu berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan pagi.

Sopan saat ini sedang mencoba untuk memasang dasinya dengan rapi, almamater sekolah yang berwarna biru tua melapisi kemeja putihnya. Topi abu-abu dengan lambang logo sekolahnya terpasang sempurna di atas kepala menutupi surai cokelatnya.

Brother! [Sopan B.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang