8. Kuda Kepang (3)

1.1K 161 67
                                    

BROTHER

[ B. Sopan, B. Taufan, B. Solar ]

8. Kuda Kepang

Cheiro_Estelle present.

BoBoiBoy © Animonsta Studio

Happy reading!
______________________________________

Demi apapun ini adalah rasa pop es teraneh yang pernah Frostfire minum.

Gelas plastik kecil ditangannya menunjukkan jika warna merah muda adalah dominan yang mengisi gelas tersebut, dapat ditebak dengan mudah pop es rasa apa yang dibelikan sang kembaran untuknya. Namun, alih-alih merasakan rasa manis buah merah yang biasa disebut akrab dengan stroberi melainkan pahit dari minuman kopi yang seharusnya milik saudara kembarannya.

Seketika Frostfire melirik curiga pada Glacier yang tampak sedang menahan isi perutnya agar tidak keluar. Mencurigai sang adik kembar sedang melakukan percobaan membunuhnya secara perlahan, karena satu-satunya orang yang paling membencinya di dunia ini hanyalah dia seorang. “Kau mencoba meracuniku?” tuduhnya kemudian.

Glacier melempar tatapan malas. “Lalu, aku sedang meracuni diriku sendiri begitu?” dia mengulurkan minumannya pada Frostfire. “Ini capuccino, tapi ada rasa asing yang nyasar. Tukeran dong.”

“Yakin mau kasih aku kafein?”

“Dari pada capuccino, ini rasa duren. Aku yakin kau tidak akan kesurupan.” Glacier membuat wajah jijiknya semakin terlihat dengan jelas. Betapa dia sangat tidak menyukai rasa yang satu itu, dan Frostfire mengetahuinya dengan baik. “Kau suka bukan?”

“Kata siapa? Buahnya sih masih oke, kalau minumannya... Ugh! Gak dulu.” tapi dia juga tidak ingin memenuhi permintaan sang adik kembar. Bohong kalau bilang ia tidak suka, kenyataan saat ini Frostfire sedang sedikit iri, namun di sisi lain melihat wajah tersiksanya sang adik lebih menyenangkan. “Ini aja, pahit-pahit manis.” ucapnya tak acuh, lanjut menyeruput minumannya.

“Ah, sialan kau.” umpat Glacier pelan pada sang kembaran.

Kita geser kepada sepasang kawan dekat, Sopan dan Gentar. Di mana Gentar terlihat sumringah sekali menyeruput minuman rasa duriannya sedangkan Sopan begitu adem memperhatikannya. “Kalau begini tenang ya, Ge.”

“Mmmhhh!” Gentar menjawabnya masih dengan bibirnya yang menyedot air lewat sedotan, hingga tidak jelas apa yang dia katakan, tapi Sopan mencoba menebaknya; Ini enak banget woiii!

“Iya, Gen. Aku tahu kamu sangat menyukainya.”

“Wahh! Serius seenak itu!—walaupun kurang worth it sama harganya, masa kita cuman dapat segelas plastik yang kecil sih? Iw, gak lagi aku beli di abangnya.”

Sopan tertawa pelan, dalam hati menyetujui. Sudah membuat minumannya dengan rasa campur aduk cuman dapat sedikit pula, meski dengan begitu mereka jadi tidak perlu menyeruput minuman rasa aneh terlalu banyak lagi. Punya Sopan masih belum dapat diminum, karena miliknya baru dibuat terakhir, setelah minuman Frostfire—padahal dialah yang mesan kedua setelah Gentar.

Tapi, semoga campuran strawberry dan melon tidak begitu buruk.

“Pan, mau?” tawar Gentar.

Seketika Sopan menggeleng. “Tidak, terima kasih.”

Brother! [Sopan B.]Where stories live. Discover now