Pada Malam

16 0 0
                                    

Pada malam yang berubah menjadi keunguan,
Partikel debu galaksi itu beterbangan.
Tak sebanyak biasanya.
Keduanya mengambil langkah antisipasi,
Membangun tembok pertahanan masing-masing.
Bukan kah sudah ku katakan sebelumnya mereka adalah pantulan satu sama lain
Pada malam yang berubah suhunya,
Di antara yang terjaga, dan terlelap keduanya terbesit dalam pikiran satu sama lain.
Meski ujungnya, mereka melemparkan ranjau untuk tak saling mendekat satu sama lain.
Tapi, itu upaya hanya untuk tak merindu terlalu berat kali ini.
Karena, keduanya adalah pantulan di genangan air, sudah ku katakan suatu waktu.
Pada malam yang dipisahkan oleh Bulan yang begitu indah.
Keduanya memutuskan untuk melihat satu sama lain di antara dinding yang berduri itu, mencoba saling sentuh. Namun ujungnya adalah kebuntuan.
Rasa menggebu yang menggantung
Berbenturan dengan matahari yang akan terbit sebentar lagi.
Karena, keduanya adalah udara yang berhembus. Mustahil menjadi angin, berpotensi lebih menjadi badai.
Badai yang bertaut,
Badai yang tak akan berlalu,
Meski berganti musim.

Sederhana (Kumpulan Puisi)Where stories live. Discover now