Kilau Berkelip

17 1 2
                                    

05.00

Reswari sudah siap dengan baju putih coklatnya. Menatap wajahnya didepan kaca merapikan rambutnya yang di kepang 2 dengan pita biru di kanan kiri. Reswari tersenyum,
"Sip cantik. Ah..... Reswa emang imut bangetttt. Kok lo bisa imut gini si res." Menatap dirinya dengan bangga.

° • * . ☆ .° . ° •*

05.30

Udara pagi hari ini begitu dingin. Membuat siapa saja ingin berlama lama bergelung dalam selimut. Mencoba menyamankan diri, tenggelam dalam lelap. Abimanyu terusik, mengerutkan dahi dan memaksa matanya terbuka. Dengan sedikit kesal dan gerakan malas. Ia meraih handphonenya, melihat alarm yang ia pasang menunjukan jam 05.30 dan mematikannya. Abimanyu menendang selimut. Duduk ditepi ranjang. Mencoba memulihkan kesadaran. Ia beranjak meraih handuk dan keluar kamar menuju kamar mandi. Dengan suara serak lelaki itu menggerutu,
"Ah.. males banget".

Abimanyu berdiri didepan cermin setelah mandi dan merapikan diri. Memperhatikan wajahnya. Memastikan raut kantuknya hilang. Tangannya beralih pada rambut hitam agak ikal. Sedikit mengacak, menyugar dengan tangan menata sedikit surainya.

"Abang... Sarapan". Laki laki yang disebut 'abang' itu terlonjak, membalikan badan dan tersenyum.

"Bundaa.... Ngagetin".

Wanita cantik setengah baya itu mengenakan atasan coklat susu serta rok plisket coklat agak sedikit gelap dari atasan yang ia kenakan. Wajahnya putih bersih terawat dengan kerutan mata di kanan dan kirinya, juga garis halus dibibir tanda sering tersenyum. Menyiratkan wanita kalem yang lemah lembut. Rambutnya di cepol agak tinggi sedikit berantakan. Wanita yang senantiasa ada di sisi Abimanyu, selalu. Tentu saja mana ada ibu yang tidak berada dipihak anaknya.

"Iya maaf.. tadi bunda mau ngetok tapi udah kebuka jadi bunda masuk aja. Ayo Sarapan, adek udah nunggu"

"Iya nanti abang turun"

Bunda menutup pintu, beranjak pergi dengan senyum lembut. Abimanyu menatap cermin semula, menghela napas rendah meredakan keterjutannya. Ia mulai berjalan kearah tas sekolahnya, memeriksa bawaan dan memastikan tidak ada yang tertinggal.

"Yosh.. ayo berangkat" bisiknya pada diri sendiri. Mengenakan tas merah maroon nya dan berjalan keluar kamar menuju meja makan.

° • * . ☆ .° . ° •*

06.00

Terdapat banyak gadis berkepang dua dengan pita warna warni sejauh mata memandang. Reswari menatap pita di rambutnya, berwarna biru. Muncul tanya mengapa ia mengenakan pita warna biru?. Dengan dahi sedikit berkerut ia baru menyadari pertanyaan sederhana itu. Diliatnya name tag berbentuk persegi bergelantung dileher, dengan panjang sekitar 16 cm dan lebar 7 cm yang berwarna biru. Dibacanya kata perkata dalam name tag itu.

" Nama: Ardhana Reswari, Jurusan: Adm Perkantoran, Asal Sekolah: SMP Praha Gajah Mada."

Kepala yang semula menunduk mulai memperhatikan sekitar. Membaca satu persatu name tag yang tergantung di leher leher siswa siswi itu. Baru ia menyadari bahwa warna warna name tag dan pita pita yang terikat cantik itu memiliki tanda bahwa setiap warna merupakan lambang setiap jurusan. Seperti yang ia kenakan saat ini, mengenakan name tag dan pita biru menandakan ia adalah siswa baru jurusan Administrasi Perkantoran (APK).

"Oh.... Biru itu buat APK, eh Mbak Anun pakek warna merah berarti AK! Ih Mbak Anun cantik yah... Eh dia pakek warna oren! Oh dia APH. PM pakek warna Hijau, PBK pakek warna merah muda. Lah, yang cowok juga pakek merah muda hahaha untung gak pakek pita yah. Eh yang kuning apa ya? Apa nih yang belum? Oh... Iya MM. Cantik banget mejikuhibiniu" Monolog Reswari sembari mengamati anak anak yang sedang bercanda.

Pusat Semesta ✦ Na JaeminWhere stories live. Discover now