(20) berisik

202 49 1
                                    

Beomgyu itu berisik.

Bermain game bersama Beomgyu itu ... harus menyiapkan telinga baik-baik. Pasalnya, Beomgyu akan benar-benar berisik, berteriak tidak terima jika ia kalah, atau mungkin malah mencak-mencak merengek ingin menang.

"ANJIR KENA TANAH KAK YEONJUN LAGIIII!"

Yeonjun menertawakan adiknya yang kini berguling-guling di lantai. "Bayar sini lo! Sepuluh ribu dollar!"

Saat ini mereka bertiga—Beomgyu, Yeonjun, dan Taehyun—sedang bermain monopoli atas permintaan si bungsu Choi. Namun baru setengah jalan dan Beomgyu lagi-lagi harus membayar uang karena menginjak bagian tanah Yeonjun. Membuat anak itu mencak-mencak tidak terima.

"Gak usah bayar lah, Kak. Sama adek sendiri masa suruh bayar?"

"Ya lo pikir ini mainan apaan, Gyu? Gak ada sodara-sodaraan! Bayar sini!"

"Duitku tinggal sembilan ribu tolong!"

"Bodo amat! Siniin duit lo!"

"AAAAAAAAAAHHH!!"

Beomgyu teriak kencang seakan sedang benar-benar dirampok. Padahal sudah menjadi kewajibannya membayar pada Yeonjun sebagaimana aturan pada monopoli.

Taehyun di sana menjadi saksi keributan Choi bersaudara. Meski keduanya saling menyayangi, tapi jiwa kompetitif mereka menggebu-gebu—terutama Beomgyu yang sering berisik tidak terima.

Mungkin memang monopoli bukan game yang akan menguntungkan Beomgyu karena saat gilirannya lagi, ia yang sedang berhutang seribu dollar pada Yeonjun harus masuk penjara pula. Berakhirlah Beomgyu yang teriak minta ganti permainan.

"Ya udah ganti. Tapi kamu diem dikit deh, Dek. Heboh amat kalo kalah," ujar Taehyun yang akhirnya bisa membujuk Yeonjun untuk ganti permainan demi Beomgyu.

Namun ganti permainan pun tetap tidak akan membuat Beomgyu lebih tenang. Nyatanya meski Beomgyu memimpin pada permainan ular tangga, anak itu tetap berteriak heboh sambil menggebrak-gebrak meja bahkan menertawai Yeonjun yang terus turun dari buntut ular.

"HAHAHAHA MAMPUS KAK YEONJUN DAPET KARMA! SALAH SENDIRI GAK MAU NGALAH SAMA ADEK!"

Di tempatnya, Yeonjun hanya memasang muka masam pada sang adik. Untung sayang, batinnya.

"KAK TAEHYUN PULA PAYAH! MASA DARI TADI GAK NAIK TANGGA SAMA SEKALI HAHAHA! KALIAN PAYAH!"

Tak hanya Yeonjun, rupanya Taehyun juga kena ejekan tak berujung Beomgyu. Keduanya memasang wajah sama masamnya. Saling bertatap cukup lama, kemudian Taehyun mengangguk sekali yang dibalas anggukan juga oleh Yeonjun.

"Pegangin kakinya, Tae."

Taehyun yang sigap langsung menerjang Beomgyu dan memegangi kakinya sesuai titah Yeonjun, sedang sang kakak langsung menahan tubuh Beomgyu sembari menggelitiki perut dan pinggang Beomgyu tanpa ampun.

"Tadi main monopoli kek orang miskin, giliran orang kalah main ular tangga langsung diledek!"

"AHAHAHA AMPUN KAK! STOP! STOOOPP!!"

Sayangnya permintaan Beomgyu hanya dianggap angin lalu dengan dua anak adam itu terus menggelitikinya gemas.

"Ayo ketawa lagi yang keras!"

"AAAAAAHHHH!!"

Teriakan berisik itu pun menjadi suara paling mendominasi di ruangan selama lima menit. Silakan bayangkan sendiri bagaimana berisiknya Beomgyu kala itu. Taehyun mah ... hanya bisa sabar dan berharap telinganya masih berfungsi esok.[]

Definisi Choi Beomgyu [taegyu]✅Where stories live. Discover now