(30) dunia

304 46 6
                                    

Beomgyu itu dunia Taehyun.

Bagi Taehyun, Beomgyu adalah dunianya.

Anak itu mampu merenggut seluruh atensi Taehyun, bahkan dialah satu-satunya orang yang selalu berkeliaran di otaknya. Satu-satunya yang Taehyun pedulikan lebih dari apapun. Yang benar-benar ia sayang.

Dan kini laki-laki itu sedang merengkuh dunianya dengan erat, seakan enggan untuk melepasnya. Seolah jika Taehyun mengendurkan sedikit saja pelukannya, dunianya akan hancur dan runtuh seketika.

"Aku beneran gak mau kamu pergi. Gak rela aku, Gyu."

Sedangkan sang dunia Taehyun sendiri, hanya bisa membalas pelukan itu sama eratnya.

"Ya gimana ya, Kak. Aku pengin ikut Kak Yeonjun."

Ini adalah hari terakhir Beomgyu di kota ini. Tepat setelah wisuda sang kakak dilaksanakan, ayahnya menyuruh untuk pindah ke Jepang demi mengambil alih perusahaan di sana nantinya. Sebenarnya Beomgyu punya pilihan untuk tinggal dan menyelesaikan kuliahnya di sini atau ikut Yeonjun ke Jepang dan melanjutkan kuliah di sana.

Beomgyu yang menyayangi kakaknya tentu memilih ikut. Yang otomatis Taehyun harus berpisah dengan Beomgyu karena ia juga  mendapat tawaran beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya.

"Tapi pun kalo aku gak pergi, Kak Taehyun yang bakal pergi, kan? Kak Taehyun mau ambil beasiswa ke Jerman itu juga. Iya kan?"

Benar. Meski Beomgyu tinggal, Taehyun lah yang akan meninggalkannya. Bagaimanapun, keduanya memang sudah ditakdirkan untuk berpisah saat ini.

Taehyun menarik napasnya, kemudian mengembuskannya pelan. Ia lepaskan pelukannya dari Beomgyu, dan menangkup dua pipi bulat si manis. Menatap manik hazel itu lurus dengan raut serius. "Dek, boleh gak aku jadi egois buat yang terakhir kali? Bentar aja."

Beomgyu mengerjap polos. "Egois gimana?"

Bukan jawaban yang Taehyun berikan, melainkan sebuah ciuman lembut pada bibir ranum Beomgyu. Yang menerima sebenarnya agak tersentak kaget, namun membiarkan saja saat Taehyun menambahkan lumatan kecil di sana. Cukup lama mereka berciuman, Taehyun pun akhirnya memutus ciuman mereka.

"Aku mau kamu nunggu aku, Gyu." ujar Taehyun singkat.

Menunggu?, pikir Beomgyu bingung. "Buat apa?"

"Aku gak tahu bakal berapa lama. Tapi aku janji bakal cepet karena aku juga gak mau lama-lama pisah dari kamu. Kira-kira kamu sanggup gak? Please."

Ucapan Taehyun yang membingungkan membuat Beomgyu semakin tak mengerti. Apalagi pada dasarannya Beomgyu itu tumpul, jadi pernyataan ambigu seperti itu tak bisa ditangkap sel otaknya dengan baik.

Namun Beomgyu hanya mengangguk tanpa bertanya lagi. Membuat Taehyun menyunggingkan senyum puas. Taehyun kembali mempertemukan bibir mereka, kali ini sangat singkat seperti sebuah kecupan main-main. Kening mereka bersentuhan dalam keheningan yang terasa menyiksa—setidaknya Taehyun yang merasa tersiksa.

"Aku mencintaimu, Choi Beomgyu."

Beomgyu tak merespon apapun, bergeming saja dan hanya memejamkan mata.

Tak ada lagi kata yang terucap setelah itu. Taehyun pun kembali melepas kepergian Beomgyu. Kali ini ... pemuda yang dicintainya itu benar-benar pergi jauh darinya.

Meninggalkan banyak kenangan yang bisa Taehyun ingat, yang nantinya akan ia gunakan sebagai obat rindu. Juga sebagai memori untuk menggambarkan seorang Choi Beomgyu yang ia cintai.[]

.

.

.end.

.

.

a/n : iya, gitu doang.

konsep awal buku ini emang gitu. isinya adalah kenangan taehyun tentang beomgyu yang diceritakan tiap kali ada yang tanya soal orang yang taehyun suka, gitu. semacam ...

"apa ada orang yang kamu suka?"
"ada. namanya beomgyu."
"orangnya kayak gimana?"
"beomgyu itu ..."

gitu hehe :)))

anyway, hope you like this book! self-challenge yang ternyata gak tiap hari uploadnya karena sakit hiks.

sampai jumpa di buku lainnya!

Definisi Choi Beomgyu [taegyu]✅Where stories live. Discover now