(29) ceria

219 46 2
                                    

Beomgyu itu ceria.

Pada dasarnya, Beomgyu memanglah anak yang riang. Pembawaannya ceria dan mudah menebar tawa. Meski kemarin Beomgyu menangis sesegukan, esoknya pasti sudah terbahak-bahak. Selalu seperti itu.

Sekarang pun sama.

Meski dua hari lalu Beomgyu mengalami hal buruk—juga soal Taehyun yang kelepasan, Beomgyu masih bisa tertawa bersama kakaknya di ruang tengah sambil menonton film kartun. Masih bisa melontarkan guyoan receh pula.

Juga masih sanggup tersenyum pada Taehyun dan mengajaknya menonton bersama di sana.

Saat film telah usai, Beomgyu berencana untuk menonton satu film lagi—mumpung weekend katanya. Namun Yeonjun harus pergi, bilang kalau ada kencan dengan sang pacar. Sebelum pergi, Yeonjun sempat bilang pada Taehyun bahwa ia titip adiknya. Dan Taehyun hanya membalas dengan anggukan sekali.

Seperti biasa ...

"Enaknya nonton apa lagi yak, Kak?" Beomgyu bertanya dengan antusias pada Taehyun. Tangannya sibuk memencet-mencet remot televisi.

Membuat yang lebih tua heran. Setelah semua yang ia lalui dan yang Taehyun lakukan padanya, anak itu masih bisa sesantai ini. Padahal tadinya Taehyun mengira minimal Beomgyu akan marah padanya, ngambek beberapa hari dan mogok bicara. Tapi nyatanya Beomgyu masihlah sosok ceria yang Taehyun kenal.

"Yang ini, atau yang ini, Kak?" tanya Beomgyu lagi sambil menunjukkan dua judul film di layar televisi.

Taehyun tak menjawab, melainkan melempar balik sebuah pertanyaan. "Gyu, kamu gak apa-apa?"

Pertanyaan dari Taehyun membuat si manis menoleh dan menatap dengan dua mata bulatnya. "Apa, Kak?"

"Kamu. Gak apa-apa?"

Beomgyu mengerjap bingung. "Gak apa-apa," jawabnya sedikit tak mengerti. "Kenapa emangnya, Kak?"

"Kamu gak marah sama aku? Soal yang ... kemarin itu."

Binar pada kedua manik Beomyu meredup. Ia memutus kontak mata dengan Taehyun dan menatap lantai di bawah kakinya. Kepala Beomgyu menggeleng pelan tanda menjawab tidak.

Taehyun menghela napas. "Dek, kamu udah berapa kali kubilangin, jangan terlalu baik jadi orang. Gak usah gak enakan. Kalo kamu emang marah sama aku bilang, Gyu."

Lagi-lagi Beomgyu menggeleng. Taheyun baru akan mengatakan sesuatu, namun Beomgyu mendahuluinya. "Aku gak marah ke Kak Taehyun bukan karena aku gak enakan, atau terlalu baik. Aku emang gak marah ke Kak Taehyun kok."

"Aku mana bisa marah sama orang yang udah sayang ke aku," tambah Beomgyu.

Kini Taehyun yang menggeleng kasar. "Gak, Dek. Kamu bilang aja kalo emang marah, please. Aku gak mau mikir kalo kamu emang marah tapi bersikap biasa aja. Rsanya gak enak, Gyu. Mending kamu bilang."

"Nope!" jawab Beomgu cepat. "Kak Taehyun gak perlu mikir gitu. Aku emang gak marah kok. Ya emang aku kaget pas tiba-tiba dicium, tapi gak apa-apa kok. Toh aku yang bilang bakal lakuin apapun asal Kak Taehyun jaga rahasia."

"Tapi aku kelewatan, Dek. Kamu tahu itu!"

"Hhmm mungkin? Tapi aku juga gak masalah. Selama itu Kak Taehyun gak apa-apa." Beomgyu memilin ujung kaosnya, merasa sungkan mengatakannya. "Karena pikirku ... gak ada lagi orang yang sayang sama aku sebagaimana Kak Taehyun sayang aku. Jadinya yaa ... ya udah."

Taehyun menggigit bagian dalam pipinya. "Tetep aja aku ngerasa bersalah. Minimal kamu tonjok aku gitu kek biar puas."

Beomgyu tergelak mendengarnya. "Ngapain? Aku gak pinter nonjok juga. Itu kerjaannya Kak Yeonjun."

Namun tetap saja, Taehyun merasa berat di hatinya. Rasa bersalah yang begitu membludak di dada tak bisa hilang hanya dengan Beomgyu yang mengatakan bahwa ia tak masalah dengan perbuatannya. Taehyun mengenal Beomgyu, anak itu mungkin menyembunyikan rasa marahnya. Pikiran Taehyun jadi negatif hanya karena ini.

Taehyun pun mencoba menggeser duduknya mendekat pada Beomgyu. Kepalanya ia letakkan pada bahu yang lebih muda—cukup mengejutkan Beomgyu sama sekali tak merasa terusik. "Maafin aku ya, Gyu."

"Ah udahlah, gak perlu dibahas. Yang udah terjadi ya udah lah," balas Beomgyu enteng sambil menepuk-nepuk kepala Taehyun. "Ayo nonton film lagi! Kak Taehyun mau keripik gak?"

Taehyun mengangguk, masih dalam posisinya. Malahan kini ia menyamankan kepala di bahu Beomgyu sambil menonton film yang diputar. Beomgyu sendiri tak keberatan dan asyik menonton sembari memakan keripiknya, bahkan sesekali menyuapkannya padaTaehyun. Tak pula anak itu juga tertawa terpingkal kala melihat adegan lucu, sama sekali tanpa beban.

Entah apa yang ada di dalam otak Beomgyu, Taehyun tak tahu. Ia hanya senang Beomgyu masihlah sosok ceria yang ia sayangi.[]

Definisi Choi Beomgyu [taegyu]✅Where stories live. Discover now