Lucifer and Little Angel [ Terbit ]

23

Lucifer and Little Angel ✨

Happy reading!

"KAK REVA GA BOLEH PERGI!"

Thalita semakin mengeratkan pelukannya pada gadis itu, menahan agar Reva tidak pergi dari mansion Elvano.

Hal itu tentu saja membuat Elvano pusing, pria itu juga sebenarnya tidak tega melihat gadisnya kesepian saat tak ada dirinya, tapi membiarkan gadis lain tinggal di mansionnya dalam kurun waktu yang lama tentu saja membuat Elvano jengah, pun Elvano tak suka saat ada orang lain yang lebih menarik perhatian gadisnya itu darinya.

Lagi pula ia sudah cukup banyak menggali informasi dari Reva, gadis itu juga sudah mendapatkan imbalan dari perjanjian awal yang mereka sepakati.

"Reva harus pergi sayang, dia harus melanjutkan studynya," ucap Elvano, ia mencoba menarik Thalita agar melepaskan pelukannya.

"Ga mau! El jahat Tata ga suka!" Jerit Thalita semakin menjadi.

Elvano menjilat bibirnya, pria itu menyugar rambutnya ke belakang mulai kehabisan cara.

"Tata....liat kak Reva, sayang." Reva mencoba mengurai pelukan mereka dengan lembut, menangkup wajah Thalita dan menatapnya hangat. Gadis itu terkekeh pelan melihat wajah sembab Thalita yang nampak lucu, terlebih bibirnya sedikit maju dengan isakan kecil yang masih terdengar.

"Kak Reva kan kuliah sayang, sekarang jatah liburannya sudah habis. Jadi.... Tata ngertiin ya? Nanti kalau libur lagi, kak Reva main lagi. Okay?" Ucap Reva memberi pengertian.

Thalita menatap Reva lekat, gadis itu nampak meragu menggapai uluran kelingking Reva yang mencoba merayunya. "Beneran?" Tanya Thalita memastikan.

Reva mengangguk pelan, ia menggerakan kelingkingnya meminta Thalita untuk menautkannya, sebagai bentuk perjanjian diantara keduanya. "Hm. Tapi Tata harus rajin minum obat, ya? Biar ga sakit lagi." Thalita mengangguk menyetujui.

Mereka berpelukan lama, tangan Reva mengusap punggung Thalita. Jujur, Reva juga merindukan adiknya yang polos ini, tapi ada banyak hal yang harus Reva selesaikan. Demi kesembuhan mental Thalita, juga semua kekacauan yang terjadi bertahun-tahun lalu.

"Hezriel, antarkan Reva ke bandara."

Hezriel yang baru pulang dari rumah sakit hanya bisa mengangguk patuh, lagi pula ia sudah cukup bugar untuk hanya sekedar menyetir.

Reva melirik ke arah Hezriel sebentar, lalu mengalihkan pandangannya saat Hezriel berbalik menatapnya. Pria itu terkekeh melihat tingkah gadis itu.