Lima

9 2 0
                                    

Saat turun dari mobil mereka langsung mendapati wanita paruh bayu yang berdiri di depan rumah itu, wanita itu menghampiri mereka lalu ia tersenyum dan di balas senyuman itu dengan Bian dan lainnya

""Ahirna anjeun sadayana sumping kalayan salamet, ibu ngantosan anjeun sadayana hariwang Ucap wanita paruh baya itu lembut

"Ano ang iyong pangalan?" Keanu menjitak kepala Doldo "Orang ngomong bahasa sunda lu malah jawab bahasa Fliphina, tolol"

"Abis gimana dong gua ga bisa bahasa sunda, seharusnya ada Kenzo nih disini"

"Apa hubungannya malih, kalo si Kenzo yang jawab dia malah pake bahasa inggris di campur bahasa lokal malah bikin pusing yang ada" Timpal Dimas

"Heh! Bisa diam ga, gua tutup mulut lu ya kalo ga bisa diam" Kesel Nita kepada tiga human yang ada didepannya

"Tutup saja bibirku ini ay dengan bibirmu" 'Plak' Satu tamparan sepatu berhasil mendarat dibibir Doldo "Mampus pfffttt" Dimas dan Keanu menahan tawa, beraninya si lu macam-macam sama maung

Wanita paruh baya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum anak muda, Bian dan Alma hanya bisa tersenyum sansi sungguh teman-temannya ini benar-benar membuatnya malu

"Mari masuk, sudah mau gelap" Bian dan yang lain mengikuti wanita paruh baya itu, masuk ke dalam rumah kayu tapi masih tetap kokoh bahkan masih terlihat kuat dan layak ditempati

Diluar dugaan ternyata rumah ini terlihat bersih dan terawat, bahkan termasuk perabotan yang ada didalamnya " Saya sudah membersihkan rumah ini jauh-jauh hari, agar kalian nyaman dan betah berada disini"

"Wah si ibu idaman banget, boleh dong bu klo punya anak perempuan buat saya aja gapapa" Yang lain hanya merotasikan matanya malas mendengar ocehan Doldo

Wanita paruh baya itu tersenyum teduh "Anak saya telah meninggal nak" Mendengar penuturan wanita itu yang lain jadi tak enak hati "Eh aduh saya minta maaf ya bu, saya tak tau lah" Doldo menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Iya gapapa kok nak, yaudah kalian istirahat saja dulu ya...kalau kalian butuh sesuatu panggil aja saya, rumah saya tidak jauh dari sini kok"

"Kalau boleh tau nama ibu siapa ya?" Tanya Tasya

"Damayanti,Panggil saja yanti" Bu Yanti pun pergi meninggalkan para remaja itu untuk beristirahat

"Gila nih rumah, serasa kayak syuting film horor"

Mereka memperhatikan penginapan rumah yang memang terkesan agak horor, dari melihat seleliling atap bahkan hal yang tak penting sekalipun. Dan tiba-tiba... "DOR!"

"Aaaaahhhhhh" Mereka terlonjak kaget, sampai Puspa tak sengaja meluk Alma yang memang berada disampingnya, bahkan Keanu berpelukan dengan Doldo kesian Septy ga diajak. Tapi yang lebih miris si Dimas dia sampai jatuh kejengkang ke belakang, padahal di belakangnya ada Tasya,Nita dan Cinta. Ga mau menahan berat badan Dimas buru-buru mereka menghindar 'Sial mulu gua' batin Dimas menangis

Oknum yang pembuat keributan pun tertawa, dia adalah Kenzo yang baru sampai. Geram dengan Kenzo lima gadis tidak tinggal diam, mereka mengerubungi Kenzo lalu memukul pria itu.

"Terus-terus jangan kasih kendor"

"Hahahaha macam-macam si lu sama para maung"

"Lucutin aja pakaiannya sekalian"

Bukannya membantu temannya, Dimas, Doldo dan Keanu malah mengkompor-komporin

"Woi help me, I just arrived.. masa langsung di pukulin" Kenzo terkapar tak berdaya setelah para gadis itu sudah puas menganiaya Kenzo. Bian dan Alma sampai meringis ngeri, teman-teman perempuannya sangat sadis juga ternyata

"Udah yuk girls kita kekamar, meluncur~" para cowo hanya menatap kepergian para cewe dengan diam, hingga para cewe pun sudah menghilang dari pandangan mereka

"Lu gapapa Ken?" Bian bertanya, membantu temannya untuk berdiri "Seperti mati rasa gua rasanya"

"Seperti mati lampu kali" Sosor Keanu "Seperti mati lampu ya sayang~ Seperti mati lampu~" duo kutil malah nyanyi sambil joget-joget ga jelas

"Udahlah dari pada kita ngurusin duo curut gaje ini, mending cabut?" Alma, Bian dan Kenzo mengangguk menyetujui ucapan Dimas, mereka juga merasa lelah rasanya ingin rebahan

.
.
.
.
.

Dikamar para cewe lagi sibuk memakai masker di wajah mereka, wajahnya butuh perawatan sehabis dari perjalanan lumayan jauh tidak memperdulikan suara berisik yang berasal dari ruang tengah disebabkan Doldo dan Keanu

"Woi Cinta lu pakenya terbalik" Mereka berempat ngakak melihat wajah Cinta yang kelihatan aneh karena kesalahan memakai masker "Abwis giwmawna downg guwe ga ngewrti pawkenya"

"Lepas dulu anjir, maskernya" Nita geregetan dengan refleks menggeplak bahu Cinta, dengan baik hati Tasya membantu Cinta memakai maskernya dengan baik dan benar

"Woi kakak BEM ganteng-ganteng banget gila" Tanpa Izin Tasya langsung memyambar ponsel Septy "Eh anjir kak Fazri keren banget dah sumpah, tinggi banget lagi"

"Kak Fazri gua lah, walaupun ga tinggi-tinggi amat tapi mempesona" Inceran Tasya dan Nita emang sama namanya tapi dengan orang yang berbeda

"Mereka kayaknya lagi liburan juga?" Tanya Puspa tepat sasaran "Kenapa lu Pus? Cari kak Isal ya? tenang aja mantan lu juga ikut kok tuh liat"Goda Septy diikuti yang lainnya dengan wajah menggoda, Puspa cuma mendengus sebal tapi diam-diam Puspa juga melirik foto yang kakak BEM lebih tepatnya ke mantan terindahnya

"Aduh kak Rehan putih banget Masya Allah, jadi gamon gua" Cinta berteriak histeris melihat video yang menampilkan kakak BEM pujaannya

"Kak akmal ada juga Sep?" Nita memperlihatkan video yang terdapat mantan Septy juga, tapi Septy terlihat seolah-olah tak perduli "Sorry, Keanu gua lebih menggoda"

"Heleh, tapi kalo liat kak Supiatna lu langsung teriak-teriak ga jelas" Ucap Tasya "Oh sorry kalo dia beda lagi, Lebih tampanan dia dari pada Keanu" Jawab Septy sambil tertawa jahat

"Parah banget anjir" Mereka masih sibuk melihat video kakak BEM sampai-sampai menyimpannya, memang ya kakak kelas itu lebih mempesona

"Eh iya besok pake couplean, oke?" Puspa mengingatkan, emang jauh-jauh hari mereka tuh udah menyiapkan baju bahkan sama tas dan sepatu couple "Oke" Sorak mereka sambil tertawa ntah apa yang lucu
















Tbc!

The Second FloorWhere stories live. Discover now