DUAPULUH SEMBILAN

1.7K 172 8
                                    

              ~Happy Reading Uhuyy~
.
.
.
.
.

"APA?! TIDAK TIDAK MAU!" rengek Ruby

Arion memijat pelipisnya "ini demi kebaikan mu juga putri ku.."lembut Arion

"Benar agar putri ku yang nakal ini tidak bertindak jauh lagi kau akan aman di accademy" ucap Irish sambil mencubit pipi Ruby

Ruby mempout kan bibir nya

"Bukan kah lebih cepat lebih baik? Lagipula putri ku ini juga kepintaran nya di atas anak lain jadi kau tak perlu khawatir akan kesulitan kan sayang?"

"Iya tapi ibunda.." lirih Ruby sebenarnya dia malas ke accademy paham?

"Tidak ada tapi tapian umur ayah dan ibunda mu ini sudah tua jadi kau harus berjaga jaga" ucap Arion

"Ayah! Apa apaan perkataan mu itu aku tidak suka! Baiklah aku akan pergi ke accademy" tuntas Ruby

Arion dan Irish tersenyum "kapan aku berangkat?" Tanya Ruby

"Besok"ucap mereka bersamaan

Uhuk uhuk uhuk

Ruby tersedak ia menatap tak percaya
"Kalian sedang tidak membuang ku bukan?"

.

.

.

"Putri pasti anda di accademy akan mendapatkan teman yang banyak!"

"Putri akan menjadi yang termuda di accademy!!"

"Pasti disana putri akan sangat dimanja oleh para guru dan teman teman anda!"

"Putri akan menjadi putri termuda dan tercantik di accademy!"

"Jangan khawatir putri disana pasti banyak lelaki tampan"

Mendengar ocehan Ahir dari Mona membuat Ruby bersemangat

"benar!! Pasti disana banyak lelaki tampan aahh aku tidak sabar akan menemukan pangeran ku yang tampan"Ucap Ruby sembari membayangkan lalu tersipu malu

Mona mengerjap ngerjap kan mata nya

"Uh disana aku akan memanjakan mata ku" ucap Ruby tapi kemudian dia merasa merinding seperti ada yang tengah menatapnya tajam tapi ia tak peduli

"Mona apa saja yang belum disiapkan?" Tanya Ruby

"Em sudah semua sepertinya tak perlu khawatir jika ada yg tertinggal akan saya bawakan kembali" ucap Mona

Ruby mengangguk "kembali lah ketempat mu Mona ini sudah malam terimakasih atas kerja keras mu"

Mona mengangguk "tidak masalah, saya ijin undur diri selamat malam.."

"Selamat malam juga untuk mu Mona" balas Ruby

Setelah Mona menutup pintu kamar ruby langsung menidurkan badan nya di kasur ia menatap langit langit kamarnya

"Aku akan merindukan mu kamar ku" gumam nya

"Em tak apa benar kata ayah lebih cepat lebih baik lagi pula aku juga masih bisa mengawasi mereka awas saja jika mereka macam macam.." lirih Ruby kemudian tertidur

.

.

.

Aku mengerutu kesal sejak datang ke accademy

Bagaimana tidak kita dilarang membawa pelayan sekalipun jika kau dari anggota kerajaan!

Itu termasuk peraturan accademy no 15 yang dibuat oleh kakek buyut siapa lagi kalau bukan raja Martanesia ke 7 (sekarang yang menjadi raja adalah raja ke 9 siapa lagi kalau bukan papa nya Ruby)

Putri mahkota ۝ ͒ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang