11. One Fine Day

1.1K 178 85
                                    


Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))

Seneng banget kalo banyak yang komen, berasa kayak ada yang nungguin, jadi semangat nulisnya. Kalo gaada yang komen jadi males gitu haha..

Kalo udah 60 komen baru lanjut lagi. Okay?

.






.

Lili mengernyitkan keningnya saat merasa ada yang tengah menyentuh wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lili mengernyitkan keningnya saat merasa ada yang tengah menyentuh wajahnya. Tidurnya terganggu karena hal itu. Beberapa kali Lili berusaha menyingkirkan sesuatu yang tengah mengganggunya itu.

"Bangun princess, udah pagi loh.."

"Tck, apasih~"

Handra terkekeh pelan melihat Lili yang masih enggan membuka mata. "Udah pagi, ayo bangun.." ucapnya sambil memencet pipi chubby Lili.

Lili yang merasa sangat terganggu akhirnya membuka mata. Hal pertama yang dia lihat adalah Handra yang kini sudah tersenyum padanya.

"Morning princess.." ucap Handra sambil menarik pelan hidung Lili.

Lili mendengus, gadis itu malah menarik selimut dan tidur membelakangi Handra. "Gue masih ngantuk."

Handra menghela nafas. Pemuda itu maju dan memeluk tubuh Lili, meraih tangan gadis itu dan memainkan jari-jarinya.

"Padahal hari ini sebelum lo pulang gue mau ajakin jalan-jalan di sekitar sini. Sekalian mau gue ajakin ke rumah Pak Mir..." kata Handra.

Lili yang awalnya memejamkan mata langsung melotot dan berbalik menghadap Handra. "Jalan-jalan? Gila ya lo? Kalo ada yang ngenalin kita gimana coba?"

Gila, Handra seperti ingin bunuh diri dengan sengaja berjalan-jalan di luar. Kalau ada yang mengenali mereka bagaimana? Bisa-bisa ada orang yang memotret dan menyebarkan foto mereka kan?

Handra yang mendengar ucapan Lili tertawa. Dia kembali menarik hidung gadis itu gemas. "Gue gak segila itu Li. Tenang aja, orang sekitar sini tuh kebanyakan udah pada berumur. Yang masih muda juga kebanyakan di kota buat kerja. Kalaupun ada yang kenalin kita mereka gak akan nyebarin foto kita kok. Lo tenang aja..." kata pemuda itu berusaha meyakinkan Lili.

Lili menunduk cemas. "Tetep aja gue takut.."

"Lo bisa percaya sama gue. Gue udah buktiin sendiri. Gue beberapa kali jalan-jalan di sekitar sini. Dan gak ada yang tau kalo gue terkenal. Mereka taunya gue orang yang beli rumah ini, yang nempatin rumah ini sekarang." kata Handra.

Rumah yang Handra beli ini memang cukup jauh dari kota, butuh sekitar 1 atau 2 jam perjalanan untuk sampai di sana, tergantung keadaan macet atau tidak. Mayoritas penduduk  di sana petani dan sudah agak berumur. Para anak muda lebih banyak berada di kota untuk bekerja.

Itulah alasan kenapa Handra memilih untuk membeli rumah di sana. Handra sebenarnya tidak sengaja menemukan rumah ini. Dulu saat hendak syuting untuk salah satu video musiknya dia memilih lokasi yang ada di dekat kawasan itu. Dan saat melewati rumah itu Handra merasa tertarik. Oleh karenanya setelah mendapat info bahwa rumah itu dijual Handra langsung membelinya.

Public Figure | ENDWhere stories live. Discover now