41. Sensitif

1.1K 148 91
                                    

Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))

Seneng banget kalo banyak yang komen, berasa kayak ada yang nungguin, jadi semangat nulisnya. Kalo gaada yang komen jadi males gitu haha..

Kalo udah 60 komen baru lanjut lagi. Okay?

.



.

"Baby cherry lagi apa sekarang?" tanya Handra sambil memegang perut Lili

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baby cherry lagi apa sekarang?" tanya Handra sambil memegang perut Lili.

"Mau roll depan pa." sahut Lili jengah.

Handra mendengus dan menatap Lili. Tadi mereka baru saja kembali setelah USG. Dan di usia 8 minggu janin yang ada di dalam perut Lili sudah sebesar cherry.

"Tck, yakali roll depan Li."

Lili memakan cupcake yang dia pegang. "Biarin lah, biar pas praktek pelajaran olahraga nilainya bagus." sahut gadis itu.

Handra menyandarkan punggungnya pada sofa. "Hari ini jadi photoshoot?" tanya pemuda itu.

Lili mengangguk. "Jadi."

Handra menatap Lili dan memegang tangan gadis itu. "Tiati ya, jangan sampe kecapekan. Kalo capek langsung istirahat, jangan maksain diri."

Lili mengangguk. "Iya, tenang aja. Nanti kan cuma photoshoot aja beberapa produk lipstick jadi gak banyak gerak. Fokus ke bibir aja."

Handra menipiskan bibirnya. "Gue temenin aja ya?"

Lili menghela nafas. "Gausah, kan ada Gun. Lagian lo nanti harus siapin konsep buat penampilan lo di acara award kan?"

Handra mengangguk. Dia memang hari ini akan membahas tentang konsep penampilannya pada saat award nanti. Jadi ya agak sibuk. Hanya tinggal 2 minggu lagi sebelum acara besar itu dilaksanakan, jadi Handra harus benar-benar menyiapkan semuanya dengan matang.

"Hey, jangan sampe penampilan lo nanti kacau. Jangan bikin gue sama baby malu." kata Lili.

"Iya deh, tapi nanti gue susulin ya? Sama Mas Agung kan nanti photoshootnya? MUA nya juga Sandra kan?" tanya Handra.

"Iya, kalo emang lo nanti selesai cepet ya gapapa mau nyusulin. Tapi kalo lo belum selesai gausah, gue bisa sama Gun kok." kata Lili.

"Iya."

Lili tersenyum. Gadis itu kemudian berdiri. "Mau bekal apa? Gue bikinin sekarang." tanyanya pada Handra.

"Apa aja asal lo yang bikin." jawab Handra.

Lili menyipitkan matanya. "Gue bikinin oseng-oseng paku mau?"

Handra langsung melotot. "Lo kira gue Limbad, mau dikasih makan oseng-oseng paku?"

Lili menyilangkan tangan di depan dada. "Ya abisnya lo tuh kalo ditanya jawabnya gitu. Yang jelas gitu loh, mau apa. Sebutin, biar gue gampang bikinnya."

Public Figure | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang