27) The End of The War

1.8K 229 29
                                    

Aku gak tau mau nulis apa lagi. La la la la.🦦

☠️☠️☠️

"Lepaskan, burung sialan!" teriak seorang pemuda dengan kesal. Dia bergantung di udara sembari memegang tas berisi bekal yang kini sedang dirampas oleh South Bird, burung yang paruhnya selalu menunjuk ke arah Selatan. Roronoa Zoro, pemuda tersebut bermaksud untuk meminta kembali tasnya. Sayang, dengan ukuran South Bird yang besar, malah mengangkut tubuh Zoro ke langit.

"Kalau dia melepaskan kita, kita akan jatuh, bodoh!" maki seorang gadis bersurai merah yang bergelayut di kaki Zoro. Dia adalah Akagami (Nama), seorang bajak laut ternama dengan nilai bounty sebesar 110 juta beri, apabila dijumlahkan dengan hewan peliharannya, Bloody Owl.

Dan lucunya, bajak laut besar itu kini sedang berada di posisi yang memalukan. Padahal sebelumnya (Nama) bermaksud untuk melepaskan Zoro dari cengkeraman burung tadi. Naas, tubuhnya ikut ditarik oleh South Bird. "Sudah ku bilang ikuti arah paruhnya ke Selatan! Kenapa malah mengajaknya bertengkar?!"

"Karena burung berengsek ini merampok makananku!" bela Zoro dengan suara dikencangkan.

"Memangnya kau bocah?!" balas (Nama) tidak habis pikir. "Kenapa kau marah hanya karena sekotak nasi?!" sentaknya.

Ternyata selain buta arah, sepertinya IQ Zoro berada di bawah rata-rata. Beruntung karena memiliki kemampuan pedang yang tinggi, pemuda lumut ini selalu berhasil selamat dari terkaman maut.

Berpikir sejenak, (Nama) menyadari bahwa dia mesti bergerak cepat untuk mengendalikan situasi. Mereka harus segera menemukan kota tua yang dimaksud oleh Nami, sebelum cadangan emas di kota tersebut diambil oleh orang lain.

Memanfaatkan kekuatan devil fruitnya untuk membuat South Bird lemah, tentu bukan pilihan bijak. Jika itu terjadi, mereka akan jatuh seketika. Satu-satunya cara yaitu dengan menyelimuti South Bird menggunakan tubuhnya yang berbentuk darah, seperti yang biasa dia lakukan pada Owl.

Tapi dengan ukuran South Bird yang berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan Owl, (Nama) menjadi ragu.

Namun tetap saja (Nama) mencobanya. Perlahan tubuh (Nama) beralih wujud menjadi cairan kental berwarna merah. Zoro yang menyadari perubahan itu terpaku. Darah itu menyelimuti kakinya, semakin cepat cairan tadi naik ke atas hingga menyentuh perut Zoro yang terbungkus oleh kaos tanpa lengan.

"Kau mau apa?" selidik Zoro.

Tepat ketika darah menutup kedua lengan Zoro yang berpegangan di cakar burung, (Nama) membentuk kepalanya. Kini wajah dua insan itu saling berhadapan dalam jarak yang begitu rapat, saling bertukar pandang. Ada jeda yang cukup lama dari keduanya.

Menelan ludah dengan kasar, Zoro memundurkan kepalanya. "Wujudmu sangat mengerikan," komentar Zoro setelah melihat bentuk tubuh (Nama) yang hanya tersisa kepala saja.

"Diamlah. Aku bermaksud untuk mengendalikan burung ini," ucap (Nama) cepat sambil merayap ke arah South Bird.

Bahkan belum sempat South Bird bertansformasi separuhnya, Zoro mendadak berteriak histeris. Dia melihat di bawah sana, terdapat ular berukuran raksasa sedang mengejar dan membuka mulutnya untuk melahap mereka.

"Argh! Terbang lebih tinggi lagi, burung bodoh!" perintah Zoro dengan menaikkan kakinya agar terhindar dari ular.

Sang Burung tampak berpikir keras. Instingnya lantas berkerja untuk menyelamatkan diri. Burung tersebut lalu melepaskan terkaman pada tas Zoro, yang tentunya membuat pemuda itu terjatuh bebas di angkasa.

"Konoyarooo!!!" umpat Zoro pada South Bird.

(Nama) berdecak ketika rencananya untuk mengendalikan South Bird gagal total. Tanpa pikir panjang, dia lalu melompat, setelah tubuhnya berubah kembali menjadi manusia.

The Last Journey [One Piece x Reader]Where stories live. Discover now