24) Skypiea

2.6K 396 61
                                    

Pulau dengan hamparan laut putih, menjadi panorama pertama yang terdeteksi oleh indra penglihat. Going Merry usai melalui pintu masuk bertajuk Godland Skypiea yang berlokasi di atas Heaven's Gate. Setiap anggota Strawhat Pirate diloloskan begitu saja oleh penjaga gerbang bernama Amazon, tanpa mengeluarkan pajak satu Extols pun. Sedikit mencurigakan karena sebagai timbal balik, nenek tua bersayap itu mengambil gambar mereka.

"Ini tempat apa?! Aku bisa mencium bau petualangan!" Luffy melompat dari atas kapal menuju laut. Sesaat dia terjerembab di dalam gumpalan awan yang menghasilkan air, nyaris tenggelam. Namun karena antusiasnya terlalu tinggi, dia berhasil menepi dalam waktu singkat. "Yahoo! Pulau Langit!"

Di belakangnya, Usopp, Chopper, dan tentu saja Owl, membuntuti Kapten Mugiwara itu.

"Kau tidak mau turun, (Nama)-chan?" tanya Sanji sembari melepas sepatu. Ia bersiap untuk mengikuti jejak Luffy yang tengah menikmati persinggahan. Jarang sekali mereka bisa menemukan tempat menakjubkan tanpa harus berperang melawan Angkatan Laut. Sanji menggulung kemeja hingga setinggi siku, menampakkan lengan yang berotot.

"Aku mau," balas (Nama), ia baru saja memperhatikan Nami yang terjun tanpa ragu dan berlari menuju Luffy. Pemuda topi jerami itu bergelantungan di sebuah pohon ganasu dengan buah yang menyerupai labu. Semua yang ada di sana terasa menyenangkan. "Tapi bukankah awan ini sama seperti laut?"

"Kau tidak suka berendam di laut?" tebak Sanji.

Tanpa mengaitkan pantangan dari seorang devil fruit user, (Nama) tidak menyukai kubangan air. Ia lantas mengangguk untuk menjawab Sanji.

"Mau kugendong?" Sanji mengangkat kedua tangan yang menengadah hingga perut, bersiap untuk membopong gadis di hadapannya. Mata normalnya sudah beralih bentuk, dari bulat ke lambang hati.

"Mungkin aku akan memanggil Owl," (Nama) menolak dengan halus. Ia mencari sosok Owl yang sekarang sedang berguling-guling bersama Chopper di pesisir yang terbuat dari awan padat. Burung hantu miliknya sedang menikmati kebebasan.

(Nama) membuang napas, rencana untuk menyeberangi laut putih dengan bantuan Owl gagal. "Lebih baik aku menjaga Going Merry."

Sanji tidak mengacuhkan alasan (Nama) yang lain. Dia langsung mengajak gadis bersurai merah itu melompat.

"Aku pasti mati!" pekik (Nama).

"Aku tidak akan membiarkanmu mati!" timpal Sanji.

Surai merah tergerai, melambai indah seiring dengan loncatan (Nama). Dirinya berhasil mendarat dengan bantuan Sanji yang menahan tangan. Laut putih itu ternyata hanya sebatas lutut bagian bawah dan mengeluarkan air hingga membasahi sepatu (Nama).

Mata elang yang lebih sering menciptakan sorot dingin perlahan berbinar. "Aku tidak apa-apa?" tanya (Nama) heran, ia menatap Sanji untuk memastikan.

Sanji mengerjap. Sebuah keberuntungan baginya bisa melihat ekspresi lain dari (Nama) yang terkesan seperti anak kecil. Kemana perginya sifat kaku (Nama)?

"Ya, kau baik-baik saja asal berpegangan lebih kuat, (Nama)-chan," kata Sanji, senyum manis dari pemuda beralis spiral itu mengembang.

Barangkali Sanji tidak pernah menduga, (Nama) benar-benar merapatkan pegangan. Bahkan terkesan meremas jemari kepunyaan Sanji. Meski wajahnya dipaksa untuk menampilkan raut tenang, tidak dipungkiri bahwa (Nama) ketakutan. Sanji bisa mengendus kebenaran itu.

"Awan di sini seolah ada dasarnya padahal bisa membuat tenggelam," (Nama) menginjak-injakkan kaki pelan, gumpalan awan sangat ringan. Namun dibagian dasar terasa padat hingga mampu menahan berat tubuhnya.

The Last Journey [One Piece x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang