28) Aokiji Kuzan

1.2K 176 15
                                    

Ternyata yang nge-vote cerita sebelumnya gak nyampek 200. Sedih :( Tapi gak apa-apa, itu karena kesalahanku sih, ngilang mulu muehehe. Dan juga, aku lagi ada waktu luang buat lanjutin cerita ini. Ngomong-ngomong, aku mau skip pertandingan di arc Long Ring Long Land (arc Foxy) ya soalnya ngeselin.

But, no gemesh-gemesh di chapter ini. Semoga kalian tetep enjoy.

☠️☠️☠️

Bajak Laut Mugiwara berhasil meninggalkan Skypiea dalam keadaan utuh. Meskipun mereka telah terjun dari ketinggian 7000 meter dari atas langit, nyawa ketujuh orang dan dua hewan dalam kapal itu masih setia melekat di raganya. Luffy mengucapkan terima kasih pada seekor gurita yang telah mengantarkan Going Merry kembali pada dekapan laut yang tenang. Ia lantas melepasnya lagi ke perairan.

Tanpa mereka sadari, ternyata mereka begitu merindukan bentangan berwarna biru dan bercita rasa asin itu. Hingga detik ini, Skypiea terasa seperti sekelebat mimpi yang penuh dengan kenangan. Pulau itu akan menjadi saksi sejarah bagi Bajak Laut Mugiwara dalam perjalanannya mencari harta karun bernama One Piece.

Tekanan udara di siang hari ini sangat tepat, menunjukkan bahwa tidak ada badai yang akan datang untuk beberapa jam ke depan. Seorang gadis bersurai jingga, memasuki sebuah ruangan dengan seulas senyum indah yang senantiasa terpatri di bibir.

"Baiklah, karena semuanya selamat, sekarang waktunya pembagian harta karun kita!" seru Nami dari arah dapur. Semua anggota berkumpul dengan antusias. Nami terlihat sudah siap dengan bongkahan emas, perhiasan, dan batu berharga yang digelar di atas meja makan. Kilauannya cukup membuat mereka berimajinasi. Satu-persatu mulai menciptakan skenario menyenangkan untuk menghabiskan harta karun itu.

"Yeah! Ayo beli patung!" teriak Luffy dengan mata berbinar.

"Sebaiknya kita membeli peralatan dapur," tambah Sanji, mulai membuat daftar belanjaannya.

"Aku ingin buku medis," bisik Chopper malu-malu.

"Kita mulai dari bagianku, aku akan mendapat 80% dari hasil jarahan kita," ucap Nami dengan senyum mengembang, tanda kemenangan.

"Tunggu sebentar!" seluruh anggota Topi Jerami, terkecuali Robin, tampak keberatan dengan keputusan Nami.

Senyum jahil terlintas pada bibir Nami. "Aku hanya bercanda!"

"Kau harus membaginya dengan adil!" sentak Usopp.

Raut wajah Nami perlahan melembut, ia mulai berbicara dengan nada serius. "Kita akan memakai sebagian uangnya untuk memperbaiki Going Merry," putusnya.

"Aku setuju," Luffy tampak memikirkan sesuatu. "Karena Usopp tidak memiliki skill untuk memperbaiki kapal, untuk kru selanjutnya kita akan merekrut Pembuat Kapal," putus Luffy dengan semangat.

"Ya, kita tidak bisa bergantung pada kemampuan Usopp yang dangkal," sahut Zoro sembari mengunyah sandwich daging yang dibuat Sanji sebelumnya.

"Itu karena gelarku adalah PENEMBAK JITU," bela Usopp.

Cklek!

Pintu dapur terbuka lebar, menampilkan sosok seorang perempuan muda dengan pakaian kulit yang membentuk lekuk tubuhnya. Di bibirnya terapit sebatang rokok yang mengepul, tampak baru. "Aku tidak sengaja mendengar, kalian ingin memperbaiki kapal?" tanya perempuan itu. Akagami (Nama) sebelumnya tidak ikut memasuki dapur ketika kru Mugiwara melakukan pembagian harta karun. Bagaimana pun, (Nama) bukanlah bagian dari kru tersebut dan tidak akan pernah.

"(Nama)-chan, kau mau sandwich? Aku membuatkan sandwich yang special untukmu, ini tidak mengandung produk hewani," terang Sanji ketika melihat gadis yang sedang berdiri di ambang pintu. Ia sangat pengertian, menyadari (Nama) tidak dapat memakan banyak bahan makanan, dia dengan senang hati bersedia membuatkan makanan terpisah untuknya, untuk Nami dan Robin juga tentunya. Sementara kru yang lain, bahan sisa pun tidak masalah. Toh, dia bisa menciptakan hidangan nikmat walau hanya menggunakan tulang ikan.

The Last Journey [One Piece x Reader]Where stories live. Discover now