2. Semua Asli

1 1 0
                                    

Orang yang berkerumun telah pergi–menyisakan Meirya yang masih kebingungan dan Alice yang setia menemani. 

Alice menatap Meirya–terlihat kalau dia sangat menyukai tampilan teman barunya itu. 

"Di mana kau membeli semua kostum ini, Rya?" tanyanya penasaran dan terdengar begitu akrab. 

"Rya? Kau bicara denganku?" Meirya bingung. 

"Tentu saja kau memangnya siapa lagi? Namamu Meirya bukan? Aku hanya akan memanggil Rya saja–itu terdengar lebih baik," ucap Alice 

Meirya terdiam ada begitu banyak pertanyaan dalam kepalanya. 

"Mom aku juga ingin kostum Halloween seperti itu," ucap seorang anak kecil saat melihat Meirya yang berjalan bersama Alice. 

"Aku sangat suka penampilannya. Lihatlah mata itu–dimana dia membeli lensa kontak dengan warna yang begitu keren." Gadis yang berkerumun membicarakan penampilan Meirya. 

"Apa bagusnya dia? Lihatlah gaunnya yang berwarna putih, itu terlihat kotor. Rambut panjangnya sangat berantakan. Mata yang menggunakan lensa kontak ungu dengan sedikit silver di tepinya tidak estetika sama sekali." Seorang gadis menatap tidak suka pada Meirya. 

Apa yang orang-orang itu tidak tahu–semua yang ada pada diri Meirya ada asli termasuk sepasang sayap berwarna putih di belakangnya. 

"Di mana kau tinggal, Rya?" Alice bertanya dengan penasaran. 

"Tinggal ya? Em, itu–nanti aku akan memberitahumu Alice," balas Meirya sedikit gugup. 

Tinggal? Di mana dia akan tinggal di tempat baru ini. Meirya mengutuk dirinya sendiri dalam hati–kenapa dia tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Tidak mungkin kan dia akan tinggal di atas pohon? Apa yang akan orang pikirkan tentang dia nantinya.  

"Em …. Itu aku. Ya, aku tinggal tidak jauh dari sini. Itu di ujung jalan sana," ucap Meirya asal sambil Menunjukkan jarinya ke sembarang arah. 

Melihat arah mana yang dimaksud Meirya–Alice menganga tidak yakin. 

"Kau serius?" tanyanya menatap Meirya mencari kebenaran akan ucapannya. 

"Tentu saja, ada apa memangnya?" Meirya balik bertanya. 

"Tidak ada," ucap Alice sambil menggelengkan kepalanya. 


The Last Purple WitchWhere stories live. Discover now